Data sementara yang kami terima, sekitar 94 kepala keluarga dengan 300 jiwa namun ada sebagian rumah tidak tersentuh banjir di daerah tersebut
Kendari (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Konawe Utara (Konut), Sulawesi Tenggara (Sultra), mengidentifikasi dua desa terisolasi sebagai dampak banjir bandang luapan Sungai Lalindu dan Sungai Lasolo yang terjadi sejak Jumat (3/5).

Kepala BPDB Konawe Utara, Sultra, Muh Aidin, Minggu, di Konut, menjelaskan terdapat dua desa terisolasi dikarenakan akses jalan tertutup banjir.

"Desa tersebut adalah Desa Padalere Utama yang berada di Kecamatan Wiwirano dan Desa Aseni Nunulai di Kecamatan Asera yang berada Konawe Utara," katanya.

Baca juga: Pemkab Agam tetapkan darurat siaga bencana banjir bandang

Khusus di Desa Padalere Utama yang berada di Kecamatan Wiwirano itu berada di bantaran Sungai Lalindu yang terdapat jembatan layang panjangnya sekitar 60 meter dengan lebar 1,5 meter yang dibangun pada tahun 2016 lalu.

Jembatan tersebut berada di atas Sungai Lalindu yang menjadi harapan satu-satunya akses ke permukiman warga saat ini , dan masih tertutup luapan banjir.

"Data sementara yang kami terima, sekitar 94 kepala keluarga dengan 300 jiwa namun ada sebagian rumah tidak tersentuh banjir di daerah tersebut," kata Aidin.

Sementara itu, sebagian warga Desa Aseni Nunulai di Kecamatan Asera yang berada dekat dengan Sungai Lasolo, memilih meninggalkan rumah mereka dan memilih mengungsi di perbukitan.

Baca juga: 50 hektare lahan pertanian di Agam rusak dampak banjir lahar dingin 

Belum diketahui berapa jiwa pengungsi yang berada di perbukitan sebab pihak BPBD belum bisa menjangkau pengungsian disebabkan akses jalan licin dan berlumpur. Hal ini menjadi penyebab belum terdistribusi bantuan kebutuhan makan.

"Penduduk yang ada di daerah perbukitan sementara ini belum teridentifikasi, " tuturnya.

Aidin berharap wilayah perbukitan tidak terjadi longsoran karena intensitas curah hujan tinggi. Beberapa warga pun masih memilih bertahan di rumahnya, namun pihak BPBD saat ini terus berkoordinasi dengan kepala desa setempat agar terus memberi informasi secepatnya, jika ada warganya yang meminta di evakuasi.

"Semoga tidak terjadi longsor sehingga warga tetap aman di daerah tersebut," pungkasnya.

Saat ini pihak BPBD masih memikirkan untuk mencarikan solusi pendistribusian warga yang terdampak banjir bandang yaitu Desa Padalere Utama di Kecamatan Wiwirano dan Desa Aseni Nunulai Kecamatan Asera, Konawe Utara, Sulawesi Tenggara.

Baca juga: Jumlah korban banjir meninggal di Agam Sumbar bertambah jadi 15 orang

Pewarta: Abdul Azis Senong
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2024