Kami inginkan penanganan yang terbaik untuk korban luka dan untuk yang meninggal kami upayakan secepat mungkin bisa dibawa oleh keluarganya
Bandung (ANTARA) -
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) memastikan menanggung seluruh biaya korban kecelakaan bus yang merupakan rombongan pelajar SMK Lingga Kencana Depok di Ciater, Kabupaten Subang, Jawa Barat.

Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin dalam keterangannya di Bandung, Minggu, menyatakan selain menegaskan menanggung biaya, juga memastikan semua korban luka ditangani dengan maksimal, sementara untuk korban meninggal dunia, secepat mungkin bisa dibawa oleh pihak keluarga.

Baca juga: Kemenhub terjunkan tim khusus dalami penyebab kecelakaan bus di Subang

"Kami pastikan semua biaya korban ditanggung pemerintah. Kami inginkan penanganan yang terbaik untuk korban luka dan untuk yang meninggal kami upayakan secepat mungkin bisa dibawa oleh keluarganya," kata Bey.

Jumlah korban meninggal dunia dalam insiden kecelakaan bus terguling di Ciater, Subang sendiri, sebanyak 11 orang yang terdiri dari sembilan siswa, satu guru, dan satu warga Subang. Sementara 14 orang luka ringan, 23 luka sedang, dan 12 luka berat, kini sedang dilakukan perawatan intensif di RSUD Subang.

Atas hal tersebut, Bey menyampaikan duka cita mendalam atas peristiwa kecelakaan bus di Subang yang merenggut banyak korban jiwa tersebut, dan langsung mendatangi RSUD Subang pasca kejadian untuk menjenguk korban baik meninggal maupun yang luka-luka.

"Kami, atas nama Pemprov Jawa Barat menyampaikan duka cita mendalam kepada keluarga korban meninggal dunia dan untuk korban luka semoga segera mungkin diberikan kesehatan," ujar Bey.

Baca juga: Disdik Jabar evaluasi pelepasan siswa usai kecelakaan bus di Subang

Terkait dengan kronologis kecelakaan, Bey mengaku masih menunggu investigasi dari kepolisian yang langsung menerjunkan tim investigasi untuk mengetahui pasti penyebab kecelakaan, setelah penanganan para korban.

"Kami masih menunggu dari pihak kepolisian detilnya seperti apa. Itu kan melibatkan tiga bus," ucap Bey.

Atas kejadian ini, Bey mengimbau kepada perusahaan bus agar selalu rutin memeriksa kelaikan kendaraan dan memberikan pengemudi yang dalam keadaan fit.

Serta, ia juga minta ke pihak sekolah yang akan melakukan wisata maupun studi tur agar tidak ragu meminta bantuan polisi untuk memeriksa kendaraannya.

"Kami minta sekolah-sekolah terutama sekarang lagi musim liburan sekolah jangan ragu minta bantuan kepada pihak kepolisian memeriksa kondisi bus agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan," tuturnya.

Baca juga: Kemenhub minta masyarakat tolak gunakan bus tak punya izin jalan

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2024