Yerusalem (ANTARA) - Militer Israel pada Minggu (12/5) mengumumkan bahwa pihaknya telah membuka perlintasan baru agar dapat membawa bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza yang dilanda kelaparan.

Dalam rilis persnya, pihak militer mengumumkan pembukaan "perlintasan Erez Barat" antara Israel dan Gaza utara melalui koordinasi dengan Amerika Serikat.

Menurut pihak militer, perlintasan baru tersebut terletak di sebelah barat perlintasan Erez, lebih dekat ke tepi laut.
 
      Warga Palestina terlihat di kamp sementara di kota Rafah di Jalur Gaza selatan, pada 10 Mei 2024. (Xinhua/Rizek Abdeljawad)

Pihaknya juga menambahkan bahwa perlintasan itu dibangun oleh militer Israel "sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan rute bantuan ke Gaza, khususnya di bagian utara jalur tersebut."

Selain itu, pada Minggu, militer Israel mengungkapkan pihaknya melancarkan operasi skala besar di daerah Jabaliya di Gaza utara sembari melanjutkan operasinya di Rafah timur dan perlintasan Rafah di sisi Gaza.

Militer tersebut menekankan bahwa pihaknya telah meminta penduduk sipil untuk mengungsi dari Jabaliya ke sejumlah tempat perlindungan di bagian barat Gaza City.
 
  Seorang wanita Palestina yang dievakuasi dari Rafah menyiapkan makanan di sebuah kamp pengungsian di kota Khan Younis, Jalur Gaza selatan, pada 10 Mei 2024. (Xinhua/Rizek Abdeljawad)

Militer Israel menyebutkan bahwa angkatan udaranya menyerang 150 lokasi di seluruh daerah kantong itu pada hari sebelumnya.

Pada April lalu, pemerintah Israel menyetujui pembukaan sementara perlintasan Erez, yang juga dikenal sebagai perlintasan Beit Hanoun untuk warga Palestina, guna memungkinkan bantuan kemanusiaan memasuki Gaza.

Serangan Israel selama lebih dari tujuh bulan di Gaza, yang diluncurkan sebagai pembalasan atas serangan Hamas di wilayah Israel selatan, telah menyebabkan sedikitnya 35.034 orang tewas dan 78.755 lainnya terluka di daerah kantong yang terkepung itu, menurut otoritas kesehatan Gaza pada Minggu.
 

Pewarta: Xinhua
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2024