Jakarta (ANTARA News) - Pengedar narkoba berjaringan internasional dari Hongkong diduga kuat terlibat dalam pengiriman shabu sebanyak 966 kilogram yang ditemukan polisi di kawasan Teluk Naga, Tangerang, Banten, pada Selasa dinihari, ungkap Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah (Kabid Humas Polda) Metro Jaya, Kombes I Ketut Untung Yoga Ana. "Bandar besar di Hongkong menggunakan telepon untuk memerintahkan pengiriman shabu kepada agennya di Indonesia," katanya kepada pers di Jakarta, Selasa. Ketiga bandar besar yang berperan dalam pengiriman shabu itu, menurut dia, adalah Ah alias Ag, Mr L dan Mr C, ketiganya warga Hongkong. Mereka merupakan orang yang sering disebut-sebut sebagai bandar besar oleh Polda Metro Jaya, karena beberapa kali terlibat peredaran shabu di Jakarta. "Keterangan keterlibatan tiga orang Hongkong ini terungkap dari dua orang yang saat ini diperiksa Polres Tangerang. Namun, kedua orang ini belum jadi tersangka, dan masih dimintai keterangan sebagai saksi," katanya. Ia menjelaskan, pada awal Agustus 2006 lalu Mr L memerintahkan AH untuk mengirimkan shabu-shabu di Tangerang menggunakan mobil, lalu pada 6 Agustus 2006, AH mengirimkan barang yang sama kepada Mr C yang kebetulan tinggal di Indonesia. Mr C lalu mengirimkan shabu-shabu seberat 966 kg menggunakan mobil bernomor polisi B 9105 QD pada 28 Agustus 2006. Saat terjadi transaksi shabu-shabu di Jalan Kalibaru, Desa Tanjung Burung, Kecamatan Teluk Naga, Tangerang, Banten, menurut dia, mobil yang yang dikirim Mr C ketahuan polisi, sehingga shabu sebanyak 966 kilogram itu pun disita. Dari penelusuran data kendaraan, Polres Tangerang menemukan bahwa pemilik mobil itu adalah RL, yang kemudian ditangkap. RL merupakan orang dekat AH yang kini jadi buronan Polri, dan diduga akan mengirimkan shabu kepada seorang pengusaha terumbu karang bernama AK. Cara kerja mereka, menurut dia, secara berantai, karena AK menerima barang itu untuk diserahkan kepada YW, yang dalam catatan polisi adalah teman dekat dari AH. "Polisi juga menemukan data bahwa AH sempat berada di Singapura pada Senin (28/9) kemarin," kata Ketut. Ketut menambahkan, Polri saat ini tengah bekerja sama dengan kepolisian Singapura untuk melacak keberadaan AH sebab diperkirakan ia masih berada di negeri pulau itu. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2006