Jakarta (ANTARA) - Pemain saksofon dan pemenang Grammy David Sanborn, meninggal pada hari Minggu (12/5), karena kanker prostat pada usia 78 tahun.
 
Ditulis laman People, Senin (13/5), sebuah pernyataan yang diposting di akun media sosialnya keesokan harinya mengkonfirmasi berita tersebut, dengan menyatakan perjuangan David melawan kanker prostat dan komplikasi sebagai penyebab kematiannya.
 
“Dengan sedih dan berat hati kami sampaikan kepada Anda kehilangan pemain saksofon pemenang Grammy Award 6 kali yang terkenal secara internasional, David Sanborn, perjuangan panjang melawan kanker prostat dan komplikasinya,” tulis laporan tersebut.
Menurut pernyataan tersebut, musisi Jazz yang berpengaruh itu telah menderita kanker prostat sejak tahun 2018, meskipun ia terus tampil di konser yang dijadwalkan secara rutin hingga baru-baru ini.
 
Musisi legendaris tersebut rupanya memiliki jadwal pertunjukan mulai bulan ini hingga tahun 2025, termasuk penampilan bersama kwintet ternama yang dijadwalkan pada 24 dan 25 Mei di Jimmy's Jazz & Blues Club di Portsmouth, New Hampshire, menurut halaman Instagram-nya.
 
Pesan untuk para penggemar diakhiri dengan mengatakan, “David Sanborn adalah sosok penting dalam musik pop dan jazz kontemporer. Dikatakan bahwa dia 'mengembalikan saksofon ke Rock 'n Roll.'”
 
Selama masa hidupnya, Sanborn merilis 25 album, delapan emas dan satu platinum, memenangkan lima Grammy lagi, dan bahkan mencoba-coba dunia pertelevisian, menjadi pembawa acara Night Music dari tahun 1988 hingga 1990.
 
Ia juga secara teratur menjadi pembawa acara ABC's After New Year's Eve TV special dan merekam lagu tema untuk pertunjukan, ditambah beberapa lagu lainnya untuk The Late Late Show bersama Tom Snyder.
 
Selain itu, selama tahun 1980an dan 90an, musisi tersebut membawakan program radio sindikasinya sendiri yang disebut The Jazz Show bersama David Sanborn.
 

Penerjemah: Fitra Ashari
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2024