ini dilaksanakan untuk melakukan pemantauan mutu kualitas produk perikanan terutama ikan segar yang beredar di masyarakat
Kulon Progo (ANTARA) - Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, melakukan pengendalian mutu perikanan domestik secara berkala di pasar-pasar rakyat untuk melindungi konsumen.

Petugas Pemantau Produk Perikanan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kulon Progo Isna Bahtiar di Kulon Progo, Rabu, mengatakan DKP bekerja sama dengan Stasiun Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan (KIPM) Yogyakarta dalam melakukan kegiatan itu.

Program kegiatan pemantauan mutu ini dilaksanakan secara bersama dalam tim pengendalian mutu, yakni DKP dan Dinas Perdagangan dan Perindustrian.

"Kegiatan pengendalian mutu ini dilaksanakan untuk melakukan pemantauan mutu kualitas produk perikanan terutama ikan segar yang beredar di masyarakat," kata Isna.

Ia mengatakan tim pengendalian mutu pada 2024 ini menyasar dua pasar rakyat, yaitu Pasar Pripih di Hargorejo, Kokap dan Pasar Bendungan di Bendungan, Wates.

Kegiatan pemantauan mutu dilaksanakan dengan jalan melakukan monitoring langsung ke kondisi sarana prasarana yang ada di pasar serta sistem operasional prosedur yang dilakukan tiap pelaku usaha dalam melakukan kegiatan perdagangan ikan di pasar.

Baca juga: DKP Kulon Progo berikan pelatihan 20 nelayan pemula untuk regenerasi

Baca juga: Ikan hasil tangkapan nelayan Congot banyak dibeli wisatawan


Beberapa hal yang diperiksa berkaitan dengan sarana prasarana pemasaran ikan di pasar adalah lokasi, kebersihan bangunan dan fasilitas pemasaran ikan, dipajang pemasaran ikan, fasilitas toilet dan cuci tangan serta akses pembuangan limbah.

"Berkaitan sistem operasional prosedur dengan pemasar, lebih berkaitan dengan perilaku pedagang dalam melaksanakan kegiatan pemasaran ikan segar yang dilakukan," katanya.

Lebih lanjut, Isna mengatakan beberapa item monitoring yang dilakukan adalah perilaku sanitasi dan higienitas dari pedagang, penataan ikan di meja pajang, penggunaan sistem dingin, penggunaan peralatan serta adanya alur kerja tidak terkontaminasi silang.

Adapun sasaran monitoring adalah dua pasar tradisional yang berada di Kulon Progo. Pasar rakyat adalah bentuk pasar di mana dalam kegiatannya atau proses transaksinya masih dilakukan secara tradisional, yaitu penjual dan pembeli bertemu untuk melakukan tawar-menawar harga suatu barang/ jasa.

Kedua pasar ini dibangun dan dikelola oleh pemerintah daerah. Pasar Pripih sendiri dipilih karena memiliki omzet ikan segar yang terjaga stabil dan mempunyai Kelompok Pemasaran Ikan Poklahsar Mina Pripih.

Adapun Pasar Bendungan dipilih selain karena memiliki kegiatan pemasaran ikan segar, pasar ini adalah satu-satunya pasar pangan segar aman (Pas Aman) di Kulon Progo.

Pasar Pas Aman adalah program pembinaan kepada pasar untuk mendukung ketersediaan peredaran pangan segar dari produsen ke konsumen, sehingga pemenuhan aspek keamanan pangan sanitasi dan higirnitas terwujud dengan optimal.

Dari kedua pasar ini, diharapkan dapat menjadi sampel bagi keseluruhan kondisi ikan segar yang ada di Kulon Progo terutama dari ikan segar yang diperjualbelikan di pasar rakyat.

"Tujuan akhir dari kegiatan ini adalah memantau kondisi ikan yang dikonsumsi masyarakat sehingga dapat menjamin mutu dan keamanan produk yang dikonsumsi," katanya.

Asisten Inspektur Mutu Hasil Perikanan Stasiun KIPM Yogyakarta Inaiyah mengatakan pelaksanaan kegiatan dari tim pengendalian mutu dilakukan secara berkala atau rutin.

"Pelaksanaan pengawasan di Pasar Pripih dan Pasar Bendungan tidak ada temuan. Dari kedua pasar ini dilakukan monitoring baik pada kondisi sarana prasarana pasar tradisional dan pelaku usaha pemasar hasil perikanan," katanya.

Baca juga: DKP Kulon Progo imbau nelayan patuhi peringatan dini BMKG

Baca juga: DKP Kulon Progo ingatkan masyarakat tidak tebar benih ikan invasif

Pewarta: Sutarmi
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2024