Jakarta (ANTARA News) - Ketua DPP Partai Golkar yang juga Ketua Koordinator Partai Golkar untuk Jawa Barat, Jakarta dan Banten, Ade Komaruddin mengatakan penahanan Gubernur Banten, Ratu Atut Chosiyah berpengaruh pada Partai Golkar.

"Soal politiknya, ini pasti ada pengaruhnya kepada Partai Golkar," kata Ade Komaruddin di Jakarta, Jumat (20/12). Oleh karena, Partai Golkar akan melakukan konsolidasi partai secepatnya, khususnya di Banten.

"Karena itu kami akan segera konsolidasi. Akhir Desember ini kita akan gelar Musyawarah Daerah Luar Biasa (Musdalub) untuk memilih Ketua DPD PG baru Provinsi Banten," kata Sekretaris Fraksi Partai Golkar DPR RI itu.

Terkait, penahanan Atut oleh KPK, Ade menyebutkan, tentunya Partai Golkar prihatin.

"Selaku Ketua DPP prihatin dengan keadaan ini. Namun, persoalan hukum adalah hukum, tak bisa dicampuri. Soal hukum kita serahkan kepenegak hukum. Termasuk KPK," kata Ade.

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menahan Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah terkait kasus pemberian hadiah kepada Akil Mochtar semasa ia menjabat Ketua Mahkamah Konstitusi dan menangani perkara sengketa Pilkada Lebak.

"Ditahan di rumah tahanan Pondok Bambu untuk 20 hari pertama," kata Juru Bicara KPK Johan Budi di Jakarta, Jumat.

Penahanan tersebut dilakukan setelah Ratu Atut diperiksa untuk pertama kalinya sebagai tersangka.

"Penahanan dilakukan dengan alasan subjektif penyidik," tambah Johan.

KPK menetapkan Ratu Atut sebagai tersangka berdasarkan surat perintah penyidikan tertanggal 16 Desember.

Ketua KPK Abraham Samad menyatakan Ratu Atut bersama-sama dengan adiknya Tubagus Chaeri Wardana alias Wawan diduga memberikan suap sebesar Rp1 miliar kepada Akil Mochtar semasa menjabat Ketua Mahkamah Konstitusi melalui advokat Susi Tur Andayani yang juga sudah berstatus tersangka.

Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2013