Ketika telur nyamuk menetas lalu menjadi jentik kita punya waktu seminggu sebelum menjadi nyamuk dewasa
Jakarta (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mengingatkan pentingnya warga melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) sepekan sekali demi mengendalikan vektor demam berdarah dengue (DBD) yakni nyamuk Aedes aegypti betina.

Kepala Seksi Pengendalian Penyakit Menular dan Tidak Menular Dinas Kesehatan DKI Jakarta Arif Syaiful Haq dalam seminar daring yang dipantau di Jakarta, Kamis, mengatakan alasan PSN perlu dilakukan setiap satu kali dalam seminggu karena menyesuaikan dengan siklus hidup nyamuk sejak dari bentuk telur hingga menjadi nyamuk dewasa.

"Ketika telur nyamuk menetas lalu menjadi jentik kita punya waktu seminggu sebelum menjadi nyamuk dewasa yang bisa terbang. Akan lebih mudah mengendalikan vektor ketika dalam bentuk jentik atau telur," kata dia.

Menurut Arif, mengingat nyamuk tak akan mungkin berkembang tanpa adanya sarang maka inilah alasan PSN menjadi upaya paling utama dalam pengendalian vektor atau nyamuk.

"Dengan gerakan PSN 3M Plus yaitu menguras, menutup, dan mendaur ulang tempat yang mungkin menjadi penampungan air. Nyamuk aedes aegypti mampu menempatkan telur di air yang bersih, tergenang," jelas dia.

Selain 3M, masyarakat juga bisa menyebarkan ikan pemakan jentik misalnya di kolam, bertanam tanaman yang tidak disukai nyamuk seperti serai (sereh) dan lavender, kemudian terkait perilaku yakni menghindari perilaku misalnya menggantung pakaian yang sudah dipakai dan mengenakan losion antinyamuk.

Khususnya di Jakarta Pusat, Pemerintah melalui Suku Dinas Kesehatan (Sudinkes) Jakarta Pusat termasuk yang menggencarkan PSN bahkan hingga dua kali dalam sepekan. Kepala Sudinkes Jakarta Pusat Rismasari mengatakan ada beberapa wilayah yang menerapkan PSN hingga tiga kali dalam sepekan. Meskipun begitu, sambung dia, kasus DBD masih meningkat akhir-akhir ini karena pengaruh iklim.

Data Dinkes DKI Jakarta pada 14 Mei 2024 menunjukkan sebanyak 7.142 kasus DBD yang dilaporkan dan dari jumlah ini sebanyak 3.950 orang pasien berasal dari sekitar Jakarta atau Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi.

Terkait upaya pengendalian kasus DBD, selain PSN, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah melakukan sejumlah upaya antara lain melakukan fogging atau pengasapan serentak, komunikasi informasi dan edukasi (KIE) terkait kewaspadaan DBD melalui berbagai kanal digital dan berkoordinasi dengan berbagai sektor secara rutin melalui pertemuan mingguan.
Baca juga: Pemkot Jakarta Utara giat berantas sarang nyamuk cegah penyebaran DBD
Baca juga: ASN Jaktim diminta berkontribusi aktif gelorakan PHBS tekan DBD 
Baca juga: Wali Kota Jaktim temukan jentik nyamuk saat pimpin PSN di Duren Sawit

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2024