Jakarta (ANTARA News) - Umat Kristiani diimbau untuk lebih peduli kepada sesama sesuai dengan ajaran yang dibawa oleh Yesus Kristus, demikian khotbah Romo Bratakartana dalam acara perayaan Natal 2013 di Gereja Katedral Jakarta, Selasa.

"Kelahiran Yesus dalam situasi sederhana hendaknya dimaknai oleh umat Kristiani dengan lebih mengasihi sesama terutama orang yang tidak mampu," kata Romo Bratakartana.

Menurut dia umat yang beriman adalah umat yang membina rasa kesetiakawanan kepada sesama.

Gereja Katedral Jakarta dalam perayaan Natal tahun ini menggunakan 300 kilogram kertas dari majalah bekas untuk dekorasi ruangan.

"Semua kertas bekas merupakan sumbangan jemaat gereja. Seperti diketahui untuk setiap ton kertas atau majalah bekas yang kita daur ulang dapat menyelamatkan setidaknya 15 pohon dari penebangan. Kami berharap penggunaan kertas bekas untuk dekorasi Natal tahun ini bisa berkontribusi menyelamatkan lingkungan," kata Evelyn , ketua panitia perayaan Natal Gereja Katedral di Jakarta.

Berdasarkan pantauan Antara, di dalam dan luar ruangan Gereja Katedral nampak beberapa pohon natal yang daunnya dibentuk dari kertas bekas. Kertas tersebut dilipat berbentuk kerucut kemudian dilekatkan ke pohon natal. Sebagai pemanis, kertas dicat warna-warni khas Natal seperti merah, hijau dan ungu.

Selain dibuat pohon Natal, kertas bekas yang dikumpulkan panitia juga dibuat ornamnen berbentuk bola atau segitiga yang kemudian digantung di pintu gereja.

Tema perayaan Natal di Gereja Katedral Jakarta Tahun ini adalah Datanglah, ya Raja Damai yang diilhami suatu ayat dalam Kitab Nabi Yesaya 9:5 berbunyi "Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita. Lambang pemerintahan ada di atas bahunya dan namanya disebutkan orang :Penasehat Ajaib, Allah yang perkasa, Bapa yang kekal, Raja Damai, karena pemerintahan-Nya akan membawa damai bagi umat manusia melalui pembebasan dari dosa dan kematian" (bdk. Rm. 5:1, 8:2).

Menurut rilis pers yang dikeluarkan panitia perayaan Natal Gereja Katedral, tema tahun ini bermaksud merefleksikan kembali arti Kristus yang sudah lahir bagi umat manusia. Dia telah menyatakan karya keadilan dan perdamaian dunia dan karenanya pada saat yang sama umat berkomitmen untuk mewujudkan kembali karya itu yaitu karya perdamaian.

(A051/H-KWR)

Pewarta: Amie FA
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013