Jakarta (ANTARA) - Mantan Panglima TNI Jenderal TNI (Purn) Gatot Nurmantyo mengatakan bahwa TNI kehilangan sosok Prof. Salim Said yang wafat pada Sabtu (18/5) malam.

"TNI kehilangan sosok karena setiap kolonel di TNI pasti pernah jadi murid beliau," kata Gatot usai ikut melaksanakan shalat jenazah di Masjid Al Akhbar, Kecamatan Jatinegara, Jakarta, Minggu.

Selain itu, Gatot mengatakan bahwa almarhum Salim Said merupakan diplomat, sastrawan, tokoh perfilman, tokoh pers, penulis, bahkan pelaku sejarah sehingga wajar bila masyarakat merasakan kehilangan.

Baca juga: Keluarga sebut Salim Said wafat karena sakit, sempat bolak-balik RS

Sementara itu, Gatot mengenang sosok almarhum Salim Said sebagai mentor bagi dirinya.

"Almarhum Salim Said adalah guru saya, dosen saya. Kemudian beliau merupakan arsip hidup," jelasnya.

Ia juga mengenang pertemuan terakhirnya dengan Prof. Salim Said adalah dalam acara diskusi yang membahas sejarah, politik, dan TNI.

"Sebelum beliau sakit karena setiap saya ada acara, beliau saya undang, dan beliau datang," ucap Gatot mengenang sosok Salim Said.

Baca juga: Jenazah Salim Said selesai dimakamkan di TPU Tanah Kusir

Oleh sebab itu, ia memohon kepada masyarakat untuk dapat mendoakan almarhum Salim Said agar husnul khatimah.

Prof. Salim Said semasa hidupnya merupakan tokoh pers dan perfilman Indonesia, akademisi, cendekiawan, duta besar RI, anggota Badan Pekerja MPR (BP-MPR), penulis buku, dan pengamat militer.

Prof. Salim wafat pada usianya ke-80 tahun di RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta, pada hari Sabtu (18/5) pukul 19.33 WIB.

Kabar meninggalnya mendiang Salim Said disampaikan pertama kali oleh istrinya, Herawaty.

Baca juga: Sosok Salim Said bagi Idrus Marham dan Niniek L. Karim
Baca juga: Kominfo: Prof Salim Said merupakan sosok teladan bagi wartawan modern

Pewarta: Rio Feisal
Editor: Didik Kusbiantoro
Copyright © ANTARA 2024