Setiap bagian di dalam pesawat diperiksa untuk memastikan keamanan operasionalnya,
Jakarta (ANTARA) - Di bawah paparan panas Matahari di landasan pacu Bandara Adi Soemarmo Boyolali, Jawa Tengah, tampak dua pria mempersiapkan diri untuk memeriksa pesawat Boeing yang akan membawa jamaah calon haji Indonesia ke Tanah Suci.

Keduanya bersatu untuk memastikan keselamatan penerbangan haji, sebuah tanggung jawab yang dijalankan sebagai bentuk dedikasi oleh para petugas di lapangan.

Dalam cuaca terik, sekitar pukul 10.18 WIB, mereka mengambil langkah-langkah untuk memastikan setiap detail pesawat diperiksa dengan saksama sebelum lepas landas. Sebuah topi hanya menjadi pelindung kepala dari sinar Matahari.

Mereka adalah petugas dari Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKPPU) Kementerian Perhubungan, yang bertanggung jawab untuk memastikan bahwa pesawat siap melakukan perjalanan yang aman.

Pemeriksaan dilakukan secara menyeluruh, dimulai dari bagian bawah pesawat hingga ke dalam kabin, tanpa meninggalkan satu pun aspek yang terlewatkan di siang itu.

Meskipun cuaca panas, semangat para petugas tidak goyah menjalankan tugas. Tak ada keluh kesah dari mereka, yang terlihat dari mereka adalah semangat kerja tinggi.

Setiap lembaran kertas dengan daftar poin pemeriksaan menjadi panduan yang sangat penting bagi mereka dalam memastikan kelancaran operasi pesawat. Setiap hal yang telah diperiksa, dicentanglah lembaran itu.

Tugas mereka memang menuntut ketelitian tinggi. Mereka melakukan dengan sepenuh hati karena keselamatan dan keamanan penumpang menjadi prioritas utama dalam setiap tahap pemeriksaan.

Tidak ada hal detail kecil yang diabaikan, semua yang menjadi tanggung jawab mereka di dalam pesawat diperiksa dengan saksama. Keterlibatan petugas bersama dengan standar ketat yang diterapkan memastikan bahwa pesawat dalam kondisi optimal untuk melakukan penerbangan.

Setiap tindakan yang dilakukan petugas memiliki dampak besar dalam memastikan keselamatan dan keamanan penumpang.

Proses pemeriksaan yang dilakukan dengan teliti memberikan kepercayaan kepada penumpang bahwa mereka berada dalam pesawat yang aman.

Setiap pemeriksaan merupakan bagian integral dari persiapan penerbangan yang harus dilakukan dengan cermat dan hati-hati. Para petugas memahami betapa penting peran mereka dalam menjaga kelaikan pesawat dan keselamatan penumpang.

 

Kelaikan terbang

Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah III Surabaya sebagai perpanjangan tangan Kementerian Perhubungan berdiri tegak sebagai penjaga setia keamanan penerbangan bagi para jamaah calon haji dari Embarkasi Solo, Jawa Tengah.

Mereka mengirimkan para inspektur yang berdedikasi untuk memastikan bahwa setiap penerbangan dilakukan dengan keamanan dan keselamatan penerbangan. Dari inspektur angkutan udara, inspektur kelaikudaraan, dan inspektur pengoperasian pesawat udara Kemenhub, semua terlibat untuk memastikan bahwa standar keselamatan terpenuhi.

Para inspektur turun langsung ke lapangan, untuk melakukan pemeriksaan secara langsung. Bersama-sama, mereka menyusuri setiap sudut pesawat, memastikan bahwa semua sistem berfungsi baik.

Pemeriksaan kelaikan operasi tidak hanya dilakukan sekali, tetapi berlangsung terus- menerus selama masa angkutan haji. Seperti pada momen-momen penting lain, seperti Natal, tahun baru, dan Lebaran, setiap pesawat diperiksa dengan ketelitian demi keselamatan penumpang.

Rizal, Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah III Surabaya, tidak hanya menjadi pengamat dari kejauhan, tetapi melihat langsung pemberangkatan jamaah calon haji. Dengan penuh antusiasme, ia menyapa setiap calon haji yang menaiki pesawat, memberikan mereka semangat untuk perjalanan suci mereka.

Selain fokus pada keberangkatan, Rizal juga memastikan bahwa situasi di sekitar ruang Meccah Route terjaga dengan baik. Meskipun sepenuhnya menjadi kewenangan Imigrasi Arab Saudi, ia siap berkoordinasi apabila terjadi kendala, termasuk masalah suhu udara di ruangan tersebut.

Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah III Surabaya tidak hanya menjadi pengawal keamanan, tetapi juga menjaga semangat  setiap jamaah calon haji yang memulai perjalanan ke Tanah Suci.

Inspektur Kelaikudaraan dari Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKPPU) Kementerian Perhubungan A. Hariyanto menjadi juru kunci dalam pemeriksaan itu. Ia memantau dengan cermat setiap pesawat yang membawa impian bagi jutaan muslim menuju ke Tanah Suci.

Pemeriksaan yang teliti guna memastikan 35.887 jamaah calon haji dari Embarkasi Solo dapat aman, nyaman, dan selamat dalam meniti perjalanan ke Mekah pergi pulang selama menggunakan pesawat.

Tim DKPPU membagi tugas dalam pengecekan menyeluruh. Pembagian dilakukan setiap 8 hari untuk memastikan 100 kloter penerbangan siap terbang dengan aman. Setiap tim bergerak dengan teliti, memeriksa setiap aspek operasional dan kelaikudaraan dari pesawat-pesawat yang akan membawa penumpang menuju perjalanan suci.

Pria berkacamata itu menyebutkan pemeriksaan pertama fokus pada kelengkapan dokumen, memastikan bahwa pilot, co-pilot, dan awak kabin memenuhi persyaratan terbang sesuai dengan regulasi penerbangan. Legalitas dokumen menjadi satu dari sekian banyak hal yang diperiksa dengan saksama, menjamin bahwa semua persyaratan telah terpenuhi.

Selain itu, pemeriksaan juga dilakukan terhadap kondisi pesawat itu sendiri. Setiap bagian di dalam pesawat diperiksa untuk memastikan keamanan operasionalnya. Meski pesawat yang digunakan berasal dari luar negeri, tim DKPPU memastikan bahwa pesawat tersebut telah melalui pemeriksaan sebelum memasuki wilayah Indonesia.

Dari lima pesawat yang digunakan untuk mengangkut 100 kloter jamaah calon haji di Embarkasi Solo, dua di antaranya adalah milik Garuda Indonesia, sementara tiga lainnya berasal dari luar negeri. Meski demikian, semua pesawat telah dinyatakan laik operasi maupun kelaikudaraan setelah melalui serangkaian pemeriksaan yang ketat.

Seusai pemeriksaan pesawat, tepat pukul 11.21 WIB, para jamaah calon haji mulai memasuki pesawat itu.

Petugas yakin bahwa setiap penerbangan menuju Tanah Suci akan berlangsung dengan aman dan lancar karena sebelumnya sudah dilakukan pemeriksaan.

 

Perketat barang bawaan

Selain dari segi operasional maupun kelaikudaraan, upaya memastikan keselamatan penerbangan jamaah calon haji menuju Mekah juga dilakukan dengan memperketat barang bawaan penumpang.

PT Angkasa Pura I Bandara Adi Soemarmo di Solo berupaya memastikan bahwa setiap barang bawaan jamaah calon haji yang berangkat dari Embarkasi Solo memenuhi standar keamanan penerbangan tanpa melanggar aturan.

Pemeriksaan terhadap barang bawaan jamaah calon haji tepat dilakukan di Embarkasi Solo oleh petugas sekuriti bandara atau aviation security (avsec), melalui alat sinar X guna memastikan keamanan penerbangan.

Menurut General Manager PT Angkasa Pura I Cabang Adi Soemarmo Erick Rofiq Nurdin pemeriksaan itu untuk memastikan jamaah calon haji tidak membawa barang-barang berbahaya selama penerbangan internasional.

Para penjaga bandara ini memeriksa barang bawaan jamaah calon haji untuk mendeteksi benda-benda berbahaya seperti benda yang mudah terbakar/meledak, aerosol dan cairan dengan volume lebih dari 100 ml, senjata api, senjata tajam, dan pengisi daya (powerbank) di atas 20.000 mAH.

Untuk penerbangan internasional, penumpang tidak diperkenankan membawa liquid, aerosol dan gel (LAG) sebagai bagasi kabin. Contohnya, parfum, minuman, dan cairan di atas 100 mililiter.

Sementara bagi jamaah calon haji yang sedang sakit, mereka diberikan kelonggaran khusus untuk membawa obat-obatan tertentu dengan syarat dokumen resmi dari dokter yang sesuai dengan peraturan.

Meskipun ada larangan tertentu, beberapa barang seperti pisau dan gunting masih diizinkan dibawa dengan syarat harus disimpan di bagasi pesawat.

Hal ini untuk memastikan keselamatan penerbangan dan kenyamanan para penumpang, serta menjamin bahwa tidak ada barang berbahaya yang terangkut dalam penerbangan.

Selama pemeriksaan dilakukan, masih terdapat jamaah calon haji yang mencoba membawa barang-barang yang tidak diinginkan. Hal itu terdeteksi dari mesin sinar X. Alhasil, koper yang terdeteksi pun dibuka secara manual oleh jamaah itu sendiri yang disaksikan oleh petugas avsec.

Barang yang hendak dibawa seperti silet, cairan di atas 100 ml yang ditemukan lalu diamankan dan akan diserahkan kepada pendamping jamaah calon haji dari daerah masing-masing.

Selanjutnya petugas memberikan edukasi kepada pelanggar yang menyimpan barang tersebut untuk diserahkan kepada petugas daerah asal jamaah calon haji. Namun ketika mereka kembali ke Indonesia, barang yang ditahan tersebut dapat diambil kembali.

 

Lima pesawat

Sebagai maskapai yang bertanggung jawab penuh membawa jamah calon haji Indonesia ke Tanah Suci, Garuda Indonesia (Persero) telah menyiapkan lima pesawat berbadan lebar untuk membawa 35.887 calon haji dari Embarkasi Solo, Boyolali, Jawa Tengah, menuju Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) di Madinah.

Menurut Tosan Anda Andika, General Manager Garuda Indonesia Solo, pesawat-pesawat bertipe Boeing dan Airbus itu disiapkan secara khusus untuk mengangkut 100 kelompok terbang (kloter) jamaah calon haji dari wilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta.

Meskipun beberapa pesawat adalah milik perusahaan persewaan atau lessor, seperti San Marino Executive Aviation, World2fly, dan Thai Air Asia X, Garuda Indonesia tetap bertanggung jawab atas seluruh penerbangan, dengan logo maskapai tersebut tetap terpampang di setiap pesawat.

Kerja sama Garuda Indonesia dengan lessor diakui Tosan berjalan lancar, dan persiapan angkutan jamaah calon haji telah dimulai 6 bulan sebelumnya.

Dengan kapasitas satu pesawat mencapai 360 penumpang, Garuda Indonesia siap membawa jamaah calon haji dengan nyaman dan aman, tidak hanya ke Madinah, tetapi juga ke Jeddah dalam perjalanan pergi pulang.

Semua persiapan tersebut merupakan bagian tanggung jawab Garuda Indonesia dalam menyelenggarakan angkutan haji yang berkualitas.

Editor: Achmad Zaenal M

 

Editor: Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024