transisi energi adalah tanggung jawab bersama, yang membutuhkan kerja sama dan upaya semua orang yang terlibat
Jakarta (ANTARA) - Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM Eniya Listiani Dewi mengatakan transisi energi menuju energi bersih, yang saat ini sedang dijalankan pemerintah, membutuhkan kolaborasi bersama semua pihak.

Menurut dia, dalam keterangannya di Jakarta, Minggu, transisi energi bukan hanya tanggung jawab pemerintah dan badan usaha saja, namun semua orang dapat mengambil perannya masing-masing.

Transisi energi, lanjutnya, merupakan strategi panjang dunia dalam menekan emisi gas rumah kaca (GRK) guna mencapai target nol emisi karbon atau net zero emission (NZE) hingga meminimalisir dampak perubahan iklim.

"Sekali lagi, saya ingin menekankan bahwa transisi energi adalah tanggung jawab bersama, yang membutuhkan kerja sama dan upaya semua orang yang terlibat. Transisi menuju sumber energi yang berkelanjutan dan bersih ini sangat penting bagi masa depan planet kita dan mengatasi perubahan iklim," ujar Eniya dalam acara forum dialog yang diselenggarakan Tri Hita Karana bersama World Economic Forum di Bali, Minggu.

Eniya menambahkan diperlukan kolaborasi seluruh pihak baik pemerintah, industri (BUMN dan swasta), LSM, akademisi, media, maupun individu untuk bekerja sama mencapai tujuan bersama tersebut dan memastikan lebih banyak manfaat dunia yang berkelanjutan dan lebih hijau untuk generasi mendatang.

Baca juga: Dirjen EBTKE sebut percepatan transisi energi butuh dana besar

Baca juga: Kementerian ESDM: "Pilot plan" hidrogen diterapkan untuk truk dan bus


"Masing-masing dari kita memiliki peran untuk menyukseskan transisi ini dan menciptakan lingkungan yang lebih ramah lingkungan dan sistem energi yang tangguh untuk kepentingan semua orang," ujarnya.

Menurut Eniya, kolaborasi bukan hanya dengan kalangan di dalam negeri, namun juga dunia internasional agar dapat menjadi stimulus untuk mempercepat proses transisi energi karena transisi merupakan kunci untuk pembangunan berkelanjutan dan meningkatkan ketahanan iklim.

"Tidak ada transisi tanpa kerja sama dan interkoneksi internasional. Tidak ada keamanan tanpa interkonektivitas. Tidak ada keberhasilan tanpa akses energi universal. Diperlukan kolaborasi dan partisipasi seluruh pemangku kepentingan untuk mencapai energi berkeadilan dan memenuhi tujuan mitigasi perubahan iklim," jelasnya.

Ia juga melanjutkan bahwa implementasi transisi energi memerlukan inovasi dan kolaborasi dari semua pemangku kepentingan.

"Aktor global perlu memenuhi tanggung jawab mereka untuk memberikan dukungan inovasi, transfer teknologi, berbagi pengetahuan, keuangan ramah lingkungan, dan kolaborasi untuk mempercepat transisi yang adil dan merata dengan memberdayakan masyarakat, meningkatkan daya saing, rantai nilai, dan mempertahankan pertumbuhan ekonomi jangka panjang," sebut Eniya.

Baca juga: Kemen ESDM akselerasi bahan bakar rendah karbon untuk hadapi CBAM

Baca juga: Dirjen EBTKE soroti potensi pengembangan energi panas bumi

Pewarta: Kelik Dewanto
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2024