Pembangunan sektor budi daya memiliki peran penting dalam pemenuhan kebutuhan pangan yang bersumber dari protein ikan
Badung, Bali (ANTARA) - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengajak negara sahabat di wilayah ASEAN dan Asia Pasifik untuk bekerja sama dalam sektor budi daya kelautan dan perikanan.

Hal itu disampaikan Sekretaris Jenderal KKP Rudy Heriyanto Adi Nugroho, dalam pembukaan Workshop ASEAN-Australia Indo-Pacific on the Use of Technology for Sustainable Aquaculture.

“Pembangunan sektor budi daya memiliki peran penting dalam pemenuhan kebutuhan pangan yang bersumber dari protein ikan,” kata Rudy saat ASEAN-Australia Indo-Pacific Workshop on the Use of Technology for Sustainable Aquaculture di Bali, Rabu.

Rudy menjelaskan, ASEAN dan kawasan Pasifik memiliki peran strategis dalam pemenuhan kebutuhan pangan yang berasal dari sumber daya hayati laut. Di sisi lain, aktivitas perikanan tangkap menyebabkan penurunan stok ikan secara global.

“Aktivitas manusia dan faktor lingkungan sangat mengancam keberlanjutan sumber daya laut. Oleh karena itu, pembangunan sektor kelautan dan perikanan harus mengutamakan ekologi sebagai panglima untuk kemampuan regenerasi sumber daya di masa depan,” ujar Rudy.

Oleh karena itu, lanjut Rudy, salah satu opsi yang dapat ditawarkan adalah memanfaatkan perikanan budi daya sebagai sumber protein melalui penggunaan teknologi yang ramah lingkungan.

KKP saat ini memiliki 5 program ekonomi biru, salah satunya pengembangan budi daya laut, pesisir, dan darat yang berkelanjutan.

"Kami mengajak negara sahabat di kawasan untuk bersama menjadi bagian dari rantai pasok global (global supply chain) ketahanan pangan bersumber dari perikanan," ujarnya menambahkan.

Forum pertemuan ASEAN dan Asia Pasifik itu merupakan salah satu bentuk peran aktif Kementerian Kelautan dan Perikanan dalam kerja sama yang inklusif dan konkret di Indo-Pasifik.

“Saya berharap kerja sama antara ASEAN dan Australia dapat terus berkembang khususnya di bidang perikanan budi daya, termasuk dengan melibatkan negara-negara sahabat di lima wilayah Pasifik dan Samudera Hindia,” tambah Rudy.

Adapun kegiatan loka karya tersebut diselenggarakan secara bersama oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan RI, Kementerian Luar Negeri RI, Pemerintah Australia dan Sekretariat ASEAN, dihadiri 28 peserta perwakilan dari seluruh negara ASEAN, dan 18 peserta dari negara Pasifik antara lain Fiji, Kiribati, Palau, Papua New Guinea, Solomon Islands, Tonga dan Tuvalu.

Guna memberikan referensi aplikasi teknologi budidaya yang telah diperoleh pada lokakarya , KKP juga akan mengajak seluruh peserta untuk melihat secara langsung teknologi budidaya dan fasilitas produksi induk unggul udang di Balai Produksi Induk Unggul dan Kekerangan (BPIUUK), Karangasem, Bali.

Baca juga: Trenggono: Kebijakan ekonomi biru diperkuat dukung keberlanjutan
Baca juga: KKP catat produksi perikanan tangkap alami peningkatan
Baca juga: Menjaga ekosistem laut dan pesisir Indonesia dengan ekonomi biru

Pewarta: Bayu Saputra
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2024