Jakarta (ANTARA) - Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas meminta umat Buddha menjadikan Waisak sebagai momentum merajut kerukunan setelah beragam dinamika kehidupan sosial yang terjadi pascapemilihan umum (pemilu).

"Kami 
​mengucapkan selamat memperingati Hari Raya Tri Suci Waisak 2568 BE/2024 kepada umat Buddha di seluruh Indonesia. Mari jadikan Waisak 2568 BE sebagai momentum merajut kembali kerukunan pascapemilu, setelah dinamika pemilihan presiden dan legislatif," katanya dalam keterangan di Jakarta, Rabu.

Baca juga: Teks lontar Kalpabuddha refleksi ajaran Buddha hapus kekotoran batin
 
Gus Men, sapaan akrab Yaqut Cholil Qumas, mengatakan Waisak merupakan suatu momentum kembali menjalin sinergi untuk bersama-sama memberikan kontribusi terbaik bagi pembangunan bangsa ke depan.
 
Ia mengapresiasi tema peringatan Waisak 2568 BE, yaitu "Kesadaran Keberagaman Jalan Hidup Luhur, Harmonis, dan Bahagia".

Baca juga: Puluhan biksu melakukan pengambilan air berkah Waisak di Umbul Jumprit
 
Menurut dia, tema peringatan itu sangat relevan dengan konteks bangsa saat ini, dengan kesadaran bahwa bangsa ini kaya akan keragaman yang sangat penting untuk merawat harmoni dan kerukunan.
 
"Sebab, kerukunan adalah prasyarat pembangunan," ucap Gus Men.
 
Tri Suci Waisak memperingati tiga peristiwa penting yang dilalui Buddha Gautama, yakni Kelahiran Pangeran Sidharta, Pertapa Sidharta menjadi Buddha, dan Buddha Gautama Parinibbana (wafat).

Baca juga: Biksu harap Waisak 2024 bawa kedamaian bagi seluruh umat beragama
 
Melalui Waisak, Umat Buddha diingatkan untuk selalu mengenang perjuangan Guru Agung Buddha Gautama dalam menemukan Dhamma Kebenaran Mulia yang membawa umat manusia mencapai kebahagiaan, yaitu kebenaran mulia atas adanya penderitaan, kebenaran mulia atas sebab penderitaan, kebenaran mulia atas jalan lenyapnya penderitaan, dan kebenaran mulia lenyapnya penderitaan.

Pewarta: Sean Filo Muhamad
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2024