"Pertumbuhan akan lebih cepat, BI rate turun, dan akan mendorong bank dan lembaga pinjaman untuk menurunkan suku bunga dan menggerakkan sektor riil dan mengundang FDI (foreign direct investment) lebih cepat masuk," kata Fauzi Ikhsan.
Jakarta (ANTARA News) - Ekonom Standard Chartered Bank, Fauzi Ikhsan, memperkirakan selama 2007 BI rate akan turun terus hingga akhir tahun mencapai 9,5 persen. "BI rate 2007 diprediksi turun terus, 2006 mencapai 10,75 persen dan 2007 mencapai 9,5 persen," katanya di Jakarta, Kamis. Ia juga memperkirakan pertumbuhan ekonomi 2007 hanya akan mencapai 6 persen, sementara pemerintah menetapkan target pertumbuhan ekonomi 2007 sebesar 6,3 persen. "Lebih optimis dari konsensus 13 bank internasional (5,7 persen), tapi pesimis dari pemerintah," ujarnya. Menurut dia, pertumbuhan ekonomi Indonesia akan tergantung dari beberapa faktor antara lain implementasi yang APBN sesuai janji yaitu lebih efisien. "Pertumbuhan akan lebih cepat, BI rate turun, dan akan mendorong bank dan lembaga pinjaman untuk menurunkan suku bunga dan menggerakkan sektor riil dan mengundang FDI (foreign direct investment) lebih cepat masuk," jelasnya. Fauzi memperingatkan BI rate harus turun secara perlahan, karena jika terlalu cepat akan menimbulkan ekses likuiditas di pasar. Sementara suku bunga, lanjutnya, akan turun jika inflasi rendah dan dipengaruhi selisih suku bunga rupiah dan dolar AS. "Jika terlalu rendah selisihnya hingga kurang dari lima persen maka rupiah jadi tidak menarik apalagi bank sentral tidak menurunkan suku bunga. Jika hal itu terjadi akan terjadi `capital flight`," jelasnya. Namun, menurut Fauzi, "capital flight" tidak akan terjadi kalau suku bunga yang rendah ternyata diikuti dengan penyaluran kredit ke sektor riil. Fauzi juga memprediksi pertumbuhan ekonomi akhir tahun 2006 akan mencapai 5,5 persen sedangkan inflasinya 7,5 persen.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006