Baghdad (ANTARA News) - Beberapa bom meledak di ibu kota Irak pada Selasa menewaskan sedikitnya 15 orang, kata sumber polisi dan medis, sehari setelah polisi membubarkan satu kamp protes Muslim Sunni di provinsi barat.

Belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas setiap serangan Selasa itu, tetapi afiliasi Al Qaida Irak, yang terpaksa bergerak di bawah tanah pada 2006-07, telah muncul kembali tahun ini, disegarkan oleh perang sipil di Suriah dan kebencian Sunni di dalam negeri.

Dalam serangan paling mematikan di Baghdad, tujuh orang tewas ketika dua bom mobil menghantam lingkungan Syiah Zafaraniya.

Di tenggara Baghdad, tiga mortir mendarat di dekat sebuah kompleks perumahan, menewaskan empat orang, kata petugas medis dan sumber kepolisian.

Sebuah bom yang dilekatkan pada sebuah truk menewaskan sopir dan satu penumpang di kabupaten Syiah terutama dari Basateen di bagian utara Baghdad dan orang-orang bersenjata menembak mati seorang polisi serta melukai lainnya di bagian selatan ibu kota, kata polisi.

Polisi dan pejabat lokal di Ramadi barat, Anbar mengatakan bentrokan antara kelompok bersenjata dan pasukan keamanan masih terus berlangsung di dalam kota pada Selasa.

Kemarahan Sunni dan kekerasan di seluruh Irak kemungkinan akan memperdalam perpecahan sektarian yang sudah parah itu. Lebih dari 8.000 orang telah tewas dalam kekerasan tersebut tahun ini.

Setelah bertahun-tahun pertumpahan darah berkurang , intensitas serangan telah secara dramatis meningkat sejak awal 2013.

Bom-bom telah sering ditargetkan ke kafe-kafe dan tempat-tempat lain di mana keluarga berkumpul, selain fasilitas militer biasa dan pos-pos pemeriksaan, demikian AFP melaporkan.

(SYS/H-AK)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014