Tangerang (ANTARA News) - Satu terduga teroris yang tewas dalam penyergapan di Ciputat, Tangerang Selatan, semasa hidup mengaku bekerja sebagai kurir jasa ekspedisi kepada warga sekitar tempat dia tinggal.

"Pak Dayat di sini mengaku kerja sebagai kurir ekspedisi di wilayah Cipulir," kata warga Rempoa, Poltak Samuel Marpaung, Rabu, tentang orang yang diduga terlibat aksi teror tersebut.

Menurut dia, Dayat dan rekan-rekannya biasa berangkat kerja pukul 09.00 pagi dan pulang pukul 22.00 hingga tengah larut malam.

Saat berada di rumah, menurut dia, Dayat dan rekan-rekannya lebih sering berada di dalam rumah kontrakan sehingga warga tidak tahu identitas dan aktivitas mereka, kecuali Wito, pemilik rumah kontrakan tersebut.

"Rumah kontrakan hanya ada saat pagi dan malam hari saja. Kalaupun ada di rumah, pintu rumah kontrakan selalu tertutup rapat," katanya.

"Saya juga bingung, padahal di dalam kontrakan itu sangat panas. Tetapi, mereka sangat kuat berada di dalamnya," ujar Metia, yang tinggal di sebelah rumah kontrakan yang ditinggali Dayat di Jalan Delima I, Rempoa, Ciputat Timur.

Pewarta: Achmad Irfan
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2014