Melalui program dan kegiatan yang terintegrasi, kami yakin bahwa BBI BBWI ini bukan lagi hanya menjadi slogan, tapi menjadi tumpuan kekuatan perekonomian kita ke depan lebih lanjut lagi
Palembang (ANTARA) - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar meyakini bahwa program Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia dan Bangga Berwisata di Indonesia (Gernas BBI-BBWI) tidak menjadi sekadar slogan belaka, melainkan diharapkan dapat menjadi tumpuan kekuatan perekonomian Indonesia lebih jauh di depan.

“Melalui program dan kegiatan yang terintegrasi, kami yakin bahwa BBI BBWI ini bukan lagi hanya menjadi slogan, tapi menjadi tumpuan kekuatan perekonomian kita ke depan lebih lanjut lagi,” kata Mahendra dalam acara “Harvesting Gernas BBI-BWI 2024 Provinsi Sumsel” di Palembang, Minggu.

Melanjutkan kinerja tahun sebelumnya, pertumbuhan perekonomian Indonesia tetap terjaga baik di angka 5,11 persen YoY sepanjang kuartal I 2024. Pencapaian tersebut cukup menggembirakan, padahal Indonesia berada di tengah kondisi perekonomian global yang sedang sulit dan situasi geopolitik yang semakin berisiko tinggi.

Mahendra mengatakan, Indonesia tampaknya Indonesia harus kembali mengandalkan motor-motor pertumbuhan dari dalam negeri lebih banyak lagi mengingat situasi global saat ini masih diliputi ketidakpastian.

“Oleh karena itu upaya kita untuk terus menjaga momentum pertumbuhan konsumsi masyarakat, lembaga pemerintahan non-departemen, meningkatkan investasi dan meningkatkan kegiatan yang menunjang sektor jasa termasuk di dalamnya yang sangat penting,” ujar dia.

Menurut dia, sektor UMKM dan pariwisata memiliki kontribusi penting dan menjadi penentu di dalam upaya menjaga pertumbuhan ekonomi Indonesia. Tanpa kedua sektor tersebut, imbuh Mahendra, momentum untuk menjaga pertumbuhan ekonomi tampaknya akan lebih sulit lagi di masa depan.

“Dalam kaitan itulah kita melakukan kegiatan Gernas BBI-BBWI ini supaya fokus pada pemberdayaan UMKM dan industri pariwisata dapat ditingkatkan lebih lanjut lagi,” ujar dia.

Selama periode 24-28 Mei 2024, OJK bersama Pemerintah Daerah Provinsi Sumatera Selatan (Provinsi Sumsel) mengadakan rangkaian Gernas BBI-BBWI yang disinergikan dengan kegiatan Sriwijaya Expo sebagai perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Provinsi Sumsel.

Mahendra menyebutkan, pada Gernas BBI-BBWI tahun ini telah tercapai beberapa target salah satunya terkait belanja produk dalam negeri (PDN) di kuartal I 2024. Pada periode tersebut, catat Mahendra, realisasi anggaran belanja operasional di Sumsel mencapai Rp3,6 triliun di mana pangsa untuk belanja barang dan jasa sebesar Rp1,18 triliun atau 30 persen menggunakan PDN. Dari realisasi belanja tersebut, sebesar Rp584,34 miliar atau hampir 50 persen dari rencana umum pengadaan merupakan penggunaan produk UMKM.

“Untuk mendorong lebih lanjut pelaku UMKM dan pariwisata mencapai potensi maksimalnya, maka OJK terus akan mendorong peningkatan akses keuangan bagi mereka,” kata Mahendra.

Dari sisi permintaan, Mahendra mengatakan bahwa para pelaku UMKM diharapkan dapat meningkatkan kapasitasnya melalui serangkaian kegiatan literasi dan inklusi keuangan agar masuk menjadi bagian dari kegiatan proyek maupun perusahaan yang bankable.

Di sisi lain, dari sisi peningkatan kualitas, OJK melalui Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPKAD) memberikan dukungan penuh agar lembaga keuangan perbankan dan non-perbankan mampu bersinergi secara lebih baik lagi dengan para pemangku kepentingan dalam memberikan akses keuangan yang mudah, terjangkau, dan sesuai kebutuhan mereka.

Beberapa program dan kebijakan yang terus ditingkatkan oleh OJK salah satunya kemudahan informasi kredit dan pembiayaan. Selain itu, OJK juga mendorong pengembangan kapasitas dan businees matching UMKM seperti yang dilakukan melalui rangkaian Gernas BBI-BBWI di Sumsel.

OJK mencatat, rangkaian Gernas BBI-BBWI yang berlangsung selama 3-4 bulan terakhir telah melibatkan 1.373 UMKM melalui pelatihan-pelatihan seperti optimalisasi platform digital bagi sarana promosi dan pembayaran digital, pentingnya legalitas bagi UMKM, serta perencanaan dan laporan keuangan.

Dari total UMKM tersebut, terseleksi 50 UMKM terbaik dari berbagai kategori dan pada akhirnya terpilih 5 UMKM Champion Provinsi Sumsel yang nantinya akan mewakili Sumsel dalam tingkat nasional.

Terkait sektor pariwisata, OJK juga terus bersinergi dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) untuk mempromosikan destinasi wisata yang didukung antara lain melalui ekosistem keuangan inklusif dengan tematik desa wisata.

“Ke depan OJK juga akan terus memfokuskan diri memetakan potensi ekonomi daerah dan khususnya mendorong sektor industri motor pertumbuhannya. Karena jika kita tidak memainkan langkah yang terkoordinasi memobilisasi motor pertumbuhan dalam negeri, maka akan sulit bagi Indonesia menjaga pertumbuhannya yang jauh lebih tinggi daripada negara-negara lain,” kata Mahendra.

Baca juga: OJK dan pemerintah daerah kembangkan pariwisata dan ekonomi kreatif
Baca juga: OJK siap bekerja sama dengan satgas terpadu berantas judi online
Baca juga: OJK ungkap tiga tantangan struktural yang dihadapi BPR/BPRS
Baca juga: OJK catat total aset BPR/S capai Rp216,73 triliun per Maret 2024 

 

Pewarta: Rizka Khaerunnisa
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2024