Kita berharap orang tua dan keluarga bisa segera diambil sampelnya untuk pemeriksaan DNA."
Jakarta (ANTARA News) -  Polisi segera menyebarkan foto pelaku terorisme yang tewas dalam penggerebekan di Kampung Sawah, Ciputat, Banten, guna memanggil anggota keluarga sebagai pembanding untuk proses identifikasi DNA, kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Hubungan Masyarakat Mabes Polri, Brigjen Pol Boy Rafli Amar.

"Kita akan siapkan nanti foto-fotonya untuk kita sampaikan kepada masyarakat. Kita berharap dari pihak keluarga ada yang bisa mengecek, melihat, dan bahkan nanti ada yang bersedia diambil sampel untuk jadi pembanding dalam pemeriksaan DNA-nya," ujarnya di Jakarta, Kamis.

Dengan menyebarkan foto pelaku, Boy mengengemukakan, diharapkan masyarakat maupun keluarga pelaku bisa mengenali dan bisa segera bersedia diambil sampelnya untuk identifikasi menggunakan teknik membandingkan DNA.

Uji asam deoksiribonukleat (deoxyribonucleic acid/DNA) adalah teknologi pemetaan asam nukleat yang tergolong biomolekul utama dalam tubuh seseorang yang sama persis dengan orang tua maupun saudara kandung atau sedarahnya.

Untuk sementara, ia mengemukakan, enam pelaku terorisme yang tewas dikenal dengan nama Daeng alias Dayat alias Hidayat, Nurul Haq alias Dirman, Oji alias Tomo, Rizal alias Teguh, Hendi, dan Ujuh Edo alias Amril.

Nama-nama tersebut, menurut Boy, merupakan nama yang diperoleh dari Anton, pelaku terorisme yang sebelumnya ditangkap di Banyumas, Jawa Tengah, dan seorang lagi pelaku yang selamat dalam penggerebekan di Kampung Sawah, Kecamatan Ciputat, Kotamadya Tangerang Selatan, Provinsi Banten.

"Tim DVI istilahnya proaktif untuk mencari dengan cara mempelajari dokumen yang ditemukan. Kita berharap orang tua dan keluarga bisa segera diambil sampelnya untuk pemeriksaan DNA," katanya.

DVI (Disaster Victim Identification) adalah tim khusus Polri yang berkemampuan mengindentifikasi korban bencana atau seseorang yang tidak dikenal, antara lain dengan menerapkan uji DNA-nya dengan pihak keluarga segaris keturunan (sedaah).

Kepolisian menduga kemungkinan besar keenam pelaku yang tewas itu berasal dari Jawa Barat dan Jawa Tengah. Kendati demikian, polri masih terus menggali sejumlah data terkait, demikian Boy Rafli Amar.

Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri melakukan penggerebekan di rumah kontrakan milik Rahmat di Jalan KH Dewantoro Gang H Hasan RT 04/07 Kampung Sawah Ciputat Tangerang Selatan, Banten pada Selasa (31/12) malam hingga Rabu (1/1) dini hari.

Sebanyak enam orang tewas dalam penggerebekan itu. Keenam jenazah dibawa ke Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, untuk diidentifikasi. Sementara seorang lainnya ditangkap hidup-hidup dan terus menjalani pemeriksaan lebih lanjut. (*)

Pewarta: Ade Irma Junida
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2014