Balikpapan (ANTARA) - Penjabat Gubernur Provinsi Kalimantan Timur Akmal Malik menyampaikan bahwa Pemerintah Kabupaten Kutai Barat telah mencabut status tanggap darurat bencana banjir 

Sebelumnya dua wilayah menetapkan status tanggap darurat bencana banjir yakni Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Barat (Kubar) dan Pemerintah Kabupaten Mahakam Ulu, namun kini Pemkab Kubar telah mencabut status tanggap darurat bencana banjir.

"Untuk Pemkab Mahakam Ulu masih belum mencabut status tanggap darurat. Kami masih menunggu surat dari pihak kabupaten, dan sementara masih melakukan dukungan untuk memenuhi berbagai kebutuhan masyarakat," kata Akmal Malik pada Rakor Penanganan dan Pemulihan Pascabencana Banjir Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) dan Kabupaten Kutai Barat (Kubar) di Balikpapan, Minggu.

Akmal memberikan apresiasi kepada BPBD serta seluruh pihak yang ikut aktif terlibat dalam penanganan banjir dan pemulihan pascabencana Kabupaten Mahulu dan Kubar.

"Alhamdulillah, sampai hari ini kebutuhan dasar warga terdampak bencana sudah terpenuhi," kata dia.

Baca juga: Tim SAR tutup operasi penanganan banjir di Kutai Barat

Rakor digagas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kaltim dihadiri Sekda Provinsi Kaltim Sri Wahyuni yang juga Kepala Pelaksana BPBD Kaltim, Asisten Perekonomian dan Administrasi Pembangunan Ujang Rachmad, Kepala BPBD Kaltim Agus Tianur serta pimpinan perangkat daerah di lingkungan Pemerintah Provinsi Kaltim, serta perwakilan Kodam VI Mulawarman dan Polda Kaltim.

Akmal menjelaskan kebutuhan dasar warga yang telah terpenuhi di antaranya listrik di tiga titik yakni Kecamatan Ujoh Bilang, Long Bagun, dan Long Iram yang banyak padam.

"Sekarang sudah teratasi, menyala seratus persen," ujarnya.

Menurut dia, sebelumnya diperkirakan listrik menyala normal di Kecamatan Ujoh Bilang, yang dilanda banjir paling parah, sekitar 6 Juni dan Datah Bilang pada 1 Juni.

"Namun, hari ini, tanggal 26 Mei, berkat reaksi cepat dan kerja keras jajaran PLN, listrik sudah menyala. Tim rescue bergerak cepat sekali," ujarnya seraya mengungkapkan Long Iram sudah sejak beberapa waktu lalu menyala.

Baca juga: Tim penanganan banjir Kaltim bergeser dari Mahulu ke Kubar

Bahkan, kata dia, di Kecamatan Ujoh Bilang pihak PLN saat ini sedang melakukan penggantian dan meningkatkan kapasitas tenaga listrik dari 350 kilowatt menjadi 700 kilowatt.

"Prosesnya sekarang lagi menggerakkan mesinnya, dan Pemprov Kaltim sangat mengapresiasi," katanya.

Direktur Jenderal Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri ini pun menegaskan Pemprov Kaltim mendukung penuh upaya PLN dalam pemulihan energi listrik di kawasan pascabencana.

Termasuk PLN meminta Pemprov Kaltim mendukung pembebasan lahan yang dilalui jaringan listrik sampai ke Kutai Barat.

"Kami masih menunggu surat PLN dan pastinya kita mendukung upaya-upaya PLN dalam memenuhi energi listrik bagi masyarakat," ujarnya.

Baca juga: Banjir lampaui 100 cm, tim gabungan salurkan logistik ke Kutai Barat

Selain itu, Akmal memastikan distribusi kebutuhan logistik dan kebutuhan lainnya terus mengalir serta disalurkan melalui koordinasi Kalaks BPBD dan Sekda Provinsi Kaltim Sri Wahyuni.

"Kodam besok 50 koli beras untuk segera menyuplai dapur-dapur umum di kawasan pasca bencana," ujarnya.

Pewarta: Arumanto
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2024