Samarinda (ANTARA) -
Tim SAR gabungan dari berbagai unsur di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) menutup operasi penanganan korban banjir di Kabupaten Kutai Barat karena air telah surut, setelah tujuh hari melakukan pertolongan.
 
"Melihat kondisi secara keseluruhan banjir telah surut dan kondusif, maka operasi SAR hari ketujuh sore tadi ditutup dan seluruh unsur kembali ke satuan masing-masing untuk kesiapsiagaan," kata Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Provinsi Kaltim Dody Setiawan dalam rilis ke Samarinda, Rabu malam.
 
Hari terakhir operasi Rabu ini tim gabungan melaksanakan pemantauan di Kampung Jelemuq Kecamatan Tering, Kutai Barat bahwa masih ada kawasan yang kena banjir tetapi ketinggian air terus menurun.

Baca juga: Banjir lampaui 100 cm, tim gabungan salurkan logistik ke Kutai Barat
 
Adapun hasil pantauan tersebut adalah total warga Kampung Jelemuq yang terdampak banjir tercatat 357 jiwa dengan rincian 115 kepala keluarga (KK), terdiri atas 50 lansia, 41 balita, 50 anak-anak, 216 orang dewasa, tersebar di RT 1 ada 191 orang dan RT 2 tercatat 166 orang.
 
"Untuk kebutuhan pokok yang diperlukan korban banjir adalah air bersih, selimut, dan bahan makanan pokok. Sedangkan keluhan warga meliputi demam, sesak napas, gatal, pusing, batuk, dan kutu air," ujarnya.
 
Beberapa hari sebelumnya, Minggu (19/5) banjir melanda di Kampung Tering Seberang, jumlah warga terdampak sebanyak 436 KK dengan 2.154 jiwa, kedalaman air antara 100-200 cm, merendam satu perkantoran, empat sekolah, satu fasilitas kesehatan, dan dua rumah ibadah.

Baca juga: Tim penanganan banjir Kaltim bergeser dari Mahulu ke Kubar
 
Masih di Kecamatan Tering, sebagian besar kampung mulai terendam banjir pada 17-18 Mei yang melanda delapan kampung, yakni Tering Lama, Tering Lama Ulu, Purworejo, Muyub Ilir, Gabung Baru, Linggang Muara Mujan, Tering Baru, dan Kampung Tukul.
 
Kemudian banjir di Kecamatan Barong Tongkok terjadi pada Sabtu (18/5), tepatnya di Kampung Gemuhan Asa dengan ketinggian air 50-80 cm, merendam 46 rumah dan satu tempat ibadah.
 
Di Kecamatan Melak, banjir juga terjadi pada Sabtu (18/5) di empat kampung, yakni Melak Ilir, Muara Benangaq, Empakuq, dan Kelurahan Melak Ulu, ketinggian air 100-200 cm, total warga terdampak sebanyak 1.507 KK dengan 4.909 jiwa.

Baca juga: Basarnas Kaltim kirim tim SAR gabungan tangani banjir Mahakam Ulu
 
Di Kecamatan Long Iram banjir terjadi pada Kamis (16/5) yang melanda 10 kampung yakni Long Daliq, Anah, Long Iram Bayan, Long Iram Ilir, Long Iram Kota, Muara Leban, Ujoh Alang, Long Iram Seberang, Kelian Luar, dan Kampung Keliway.

Pewarta: M.Ghofar
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2024