Menurut laporan jumlah korban awal, lima orang tewas dan lebih dari 20 cedera,"
Beirut (ANTARA News) - Ledakan bom mobil berkekuatan besar menewaskan lima orang dan mencederai sedikitnya 20 di sebuah pangkalan Hizbullah di Beirut selatan, Kamis, kata satu sumber kementerian kesehatan.

"Menurut laporan jumlah korban awal, lima orang tewas dan lebih dari 20 cedera," kata sumber itu kepada AFP.

Televisi Al-Manar milik Hizbullah mengatakan, "Ledakan teroris ditujukan pada sebuah daerah penduduk padat, yang terletak hanya 150 hingga 200 meter dari biro politik Hizbullah."

Kantor Berita Nasional melaporkan, ledakan itu berasal dari sebuah kendaraan roda empat yang dipasangi bom di daerah Haret Hreik.

Lingkungan tersebut merupakan satu daerah simbolis bagi Hizbullah, yang dulu menempatkan banyak lembaga kepemimpinannya di kawasan tersebut.

Sebagian besar wilayah itu hancur selama serangan udara gencar Israel dalam perang 2006 dengan Hizbullah, namun sejak itu daerah itu dibangun kembali.

Ketegangan meningkat di Lebanon terkait konflik Suriah, setelah kelompok Hizbullah mengumumkan dukungannya dan mengirim pasukan untuk membantu Presiden Bashar al-Assad menumpas pemberontak Suriah.

Meski Lebanon secara resmi netral dalam perang di Suriah, negara itu terpecah antara pendukung Assad dan pendukung pemberontak Suriah.

Damaskus mendominasi Lebanon secara militer dan politik selama hampir 30 tahun hingga 2005.

Pada 18 Agustus, lima roket mendarat di dan sekitar kota Hermel, sebuah pangkalan Hizbullah di Lebanon timur.

Hermel dan daerah-daerah lain di Lebanon timur, yang menjadi pangkalan kelompok Syiah Lebanon Hizbullah, diserang sejumlah roket dari Suriah dalam beberapa bulan ini.

Serangan roket terakhir itu terjadi tiga hari setelah ledakan bom mobil di pangkalan Hizbullah di Beirut selatan menewaskan 27 orang.

Menurut laporan Reuters, sebuah kelompok Sunni yang menamakan diri Brigade Aisha mengklaim bertanggung jawab atas serangan bom pada 15 Agustus itu dan berjanji melancarkan operasi lebih lanjut terhadap Hizbullah.

Penduduk di Beirut selatan mengatakan bahwa Hizbullah, kelompok pejuang yang didukung Iran dan Suriah, siaga tinggi dan meningkatkan pengamanan di daerah itu setelah peringatan dari pemberontak Suriah mengenai kemungkinan pembalasan karena dukungan mereka bagi Presiden Suriah Bashar al-Assad.

Kekerasan sektarian yang disulut oleh konflik Suriah juga terjadi di Lembah Bekaa dan kota-kota Laut Tengah, Tripoli dan Sidon, yang mencerminkan bahwa ketegangan sektarian baru menyebar di Timur Tengah.

Muslim Sunni di Lebanon mendukung pemberontak di Suriah, sementara penduduk Syiah mendukung Assad, bagian dari minoritas Alawite, cabang dari Syiah.

Pemimpin Hizbullah Nasrallah telah berjanji, kelompoknya akan terus berperang membela Assad setelah mereka memelopori perebutan kembali kota strategis Qusair pada Juni.

Pada Oktober 2012, bom mobil di bagian timur Beirut menewaskan seorang pejabat intelijen senior Wissam al-Hassan, yang memiliki kedekatan dengan partai oposisi utama Sunni Lebanon yang mendukung pemberontakan di Suriah.

(Uu.M014)

Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014