Jakarta (ANTARA) -
Wakil Ketua MPR RI sekaligus Sekjen Gerindra Ahmad Muzani melelang sapi miliknya senilai Rp500 juta guna menjadi dana bantuan kemanusiaan dan bencana alam bagi masyarakat Provinsi Sumatera Barat yang disalurkan melalui Badan Amil Zakat Nasional (Baznas).
 
Muzani menerangkan sapi seberat 1.150 kilogram dan berjenis limosin tersebut semula diperuntukkan bagi korban Idul Adha. Akan tetapi, situasi bencana yang terjadi di Sumbar mendorongnya untuk melelang sapi itu secara online.
 
“Hari ini Alhamdulillah saya datang ke Baznas untuk menyerahkan hasil lelang sapi yang saya miliki, yang seluruh lelangnya akan diserahkan ke Sumatera Barat sebagai bantuan, dukungan bagi tanggap darurat di Sumatera Barat,” kata Muzani di Kantor Pusat Baznas RI, Jakarta Timur pada Senin.
 
Ia menyebutkan pemenang lelang sapi tersebut ialah H Kamir yang merupakan seorang pengusaha dan sudah mentransfer uang lelang itu kepada Baznas.
 
Adapun dana bantuan diserahkan oleh pemenang lelang, yaitu H Kamir, kepada Wakil Ketua Baznas Mokhamad Mahdum. Ketua Umum Ikatan Keluarga Minang (IKM) Fadli Zon juga hadir menyaksikan penyerahan dana bantuan kemanusiaan itu mewakili masyarakat Sumatera Barat.
 
"Alhamdulillah uang itu sudah ditransfer oleh pemenang lelang, Pak Kamir, ini orangnya, kepada rekening Baznas dan hari ini adalah penyerahan formalnya," kata Muzani.
 
Muzani juga menjelaskan para korban bencana alam di Sumbar kini memerlukan bantuan dana untuk normalisasi fungsi prasarana, seperti pembangunan jembatan, puskesmas, rumah warga maupun rumah ibadah.
 
Pada kesempatan yang sama, Wakil Ketua Baznas Mokhamad Mahdum menyampaikan terima kasih kepada Wakil Ketua MPR Ahmad Muzani yang telah memberikan bantuan kemanusiaan melalui Baznas kepada korban bencana lahar dingin di Sumatera Barat.
 
Dia juga menerangkan dana bantuan yang diberikan masyarakat untuk korban bencana Sumatera Barat sudah disalurkan dengan membangun dapur-dapur umum dan pemenuhan kebutuhan sehari-hari para pengungsi. Namun begitu, memang ada hal yang perlu cepat diselesaikan berkaitan infrastruktur yang rusak.
 
"Banyak buruh tani dan masyarakat yang perlu kerja lagi dan mereka nggak bisa kerja karena terputus oleh sungai-sungai yang hancur, termasuk jembatannya. Yang kedua adalah rumah rumah yang sebagian yang terdampak tapi isinya saja seperti kasurnya hilang, perabotnya hilang, itu juga sangat dibutuhkan," ujar Mahdum.

Baca juga: Sumbar data lahan pertanian yang rusak untuk terima asuransi

Baca juga: BNPB tidak temukan batuan besar pada tiga aliran sungai Gunung Marapi

Pewarta: Hana Dewi Kinarina Kaban
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2024