ada mekanisme teknis dari ahlinya
Jakarta (ANTARA) - Pimpinan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memastikan kegiatan meledakkan batuan besar material sisa banjir lahar dingin Gunung Marapi, Sumatera Barat tidak membahayakan masyarakat dan lingkungan sehingga aman untuk dilakukan.

“Ya karena skala peledakannya tidak begitu besar dan ada mekanisme teknis dari ahlinya,” kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam siaran daring yang diikuti di Jakarta, Senin.

Dia menjelaskan, secara teknis hanya batuan berdiameter besar, sekitar 2-4 meter atau setengah badan truk yang tertinggal di sekitar aliran sungai dengan posisi sudah genting yang menjadi sasaran tim ahli dalam kegiatan tersebut.

Selanjutnya, bebatuan material sisa banjir 11 Mei 2024 tersebut dilubangi dengan cara dibor terlebih dahulu oleh tim ahli dan baru dimasukkan bahan peledak.

“Serpihan atau kepingan pecahan bebatuan itu akan dikumpulkan untuk kemudian dibersihkan dari sekitar aliran sungai,” kata dia.

Baca juga: BNPB tidak temukan batuan besar pada tiga aliran sungai Gunung Marapi
Baca juga: BNPB ledakkan batuan material sisa banjir lahar dingin Gunung Marapi
 

BNPB menilai demolish atau peledakan batuan ini diperlukan agar jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi di bagian hulu sungai, maka material batuan tidak menjadi ancaman bagi masyarakat.

Abdul menyampaikan upaya peledakan batuan ini mulai dilakukan pada Selasa (28/5) dan diestimasi selesai dalam 2-3 hari ke depan.

Sebelumnya peledakan batu besar ini dilakukan di Batu Tasangkuik dalam wilayah Kecamatan Sungai Pua, Kabupaten Agam, dan kawasan lain di Kabupaten Tanah Datar yang menjadi daerah terdampak banjir awal bulan Mei lalu.

Baca juga: PVMBG ingatkan warga waspadai potensi banjir bandang susulan Marapi
Baca juga: BNPB: 335 rumah baru disiapkan untuk korban banjir lahar dingin Marapi
Baca juga: Bupati: Sabo dam akan dibangun setelah normalisasi sungai rampung


Pewarta: M. Riezko Bima Elko Prasetyo
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2024