Bank Indonesia (BI) DKI Jakarta terus menggencarkan kesiapan digital di Jakarta lewat penggunaan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) untuk berbagai transaksi menggantikan uang tunai
Jakarta (ANTARA) - Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta mendapat 524 pengaduan konsumen pada triwulan pertama 2024 yang terbanyak terkait etika penagihan kartu kredit.

"Dari jumlah tersebut, sebanyak 497 pengaduan telah selesai ditindaklanjuti melalui proses edukasi dan 27 melalui proses konsultasi," kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jakarta Arlyana Abubakar di Jakarta, Senin.

Ia mengatakan jenis pengaduan tertinggi mengenai kartu kredit yaitu terkait etika penagihan, produk digunakan orang lain, dan keringanan tagihan.

"Kemudian BIFAST terkait transfer dan saldo tidak bertambah. Transfer dana terkait kejahatan (fraud). Dompet elektronik terkait top up tidak berhasil. QRIS terkait kendala transaksi error dan penipuan," tuturnya.

Arlyana mengatakan penanganan pengaduan untuk perlindungan konsumen terus berlanjut dalam rangka menjaga kepercayaan konsumen.

Ia menjelaskan bahwa KPw BI DKI Jakarta, terus melakukan langkah preventif dengan memberikan pemahaman terkait produk atau layanan sistem pembayaran, hak dan kewajiban konsumen, serta imbauan agar bertransaksi lebih aman dan terlindungi.

Arlyana menambahkan upaya progresif KPw BI DKI Jakarta, yaitu dengan melakukan publikasi konten edukasi melalui kanal media sosial dan beberapa lembaga penyiaran lainnya.

"Bentuk lain dari edukasi yang dilakukan yaitu menyediakan stan (booth) layanan dan dialog (talkshow) tentang edukasi pelindungan konsumen," katanya.

Selain itu, Bank Indonesia (BI) DKI Jakarta terus menggencarkan kesiapan digital di Jakarta lewat penggunaan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) untuk berbagai transaksi menggantikan uang tunai.

Arlyana menyebut indeks literasi digital juga meningkat terutama aspek digital bagian keterampilan (skill) dan keamanan (safety).

Pemanfaatan teknologi di Jakarta terus meningkat hampir di seluruh aspek antara lain kesehatan dan keamanan, mobilitas dan transportasi, aktivitas masyarakat, kesempatan mencari pekerjaan dan pendidikan, serta administrasi pemerintah.
Baca juga: Jakreatifest 2024 untuk tingkatkan peran UMKM dalam perekonomian
Baca juga: BI DKI: Sektor pariwisata berperan dorong ekonomi tumbuh
Baca juga: BI DKI gencarkan kesiapan digital lewat penggunaan QRIS

Pewarta: Khaerul Izan
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2024