sektor pariwisata masih menjadi andalan ke depan untuk memperkuat  pertumbuhan ekonomi
Jakarta (ANTARA) - Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) DKI Jakarta, Arlyana Abubakar menyatakan sektor pariwisata masih menjadi andalan ke depan untuk memperkuat  pertumbuhan ekonomi.
 
Arlyana menyebutkan, beberapa sinergi yang dilakukan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Jakarta antara lain, melalui kegiatan MICE dan event seperti musik, olahraga, dan lainnya di Jakarta.

Hal ini juga didukung dengan  kemudahan dan kecepatan perizinan, serta promosi pariwisata Jakarta.
 
Lalu, mendorong sumber pertumbuhan ekonomi baru melalui pengembangan sektor potensial yaitu sektor perdagangan (hub e-commerce), informasi komunikasi (ekosistem digital dan start up), keuangan (regional financial center), pariwisata dan ekonomi kreatif (MICE dan Urban), jasa pendidikan, jasa kesehatan, dan UMKM menuju digital dan ekspor.
 
"Termasuk mendorong iklim investasi melalui optimalisasi sektor prioritas melalui kemudahan iklim investasi, percepatan program sinkronisasi seperti pengelolaan sampah, penanganan banjir, infrastruktur, air minum, dan energi Jabodetabek hingga Cianjur melalui kawasan aglomerasi," ujar Arlyana.
 
Kemudian, mendorong digitalisasi pemerintah daerah dan masyarakat, melalui inklusi dan resiliensi sistem pembayaran nontunai, terutama QRIS dan di beberapa sektor potensial seperti pariwisata, kesehatan dan pendidikan.
 
Peningkatan literasi digital melalui edukasi publik dan kampanye QRIS antara lain, Jakarta Kreatif Festival, QRIS Fun Zumba dan QRIS Jelajah Indonesia, serta optimalisasi Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD) dalam mempertahankan status Pemda Digital dan peningkatan Indeks ETPD.
 
Hal itu diwujudkan dengan meningkatkan penerimaan pajak dan retribusi melalui QRIS, akselerasi implementasi Kartu Kredit Pemerintah Daerah, serta Sinergi dan Kolaborasi Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD).
 
Lebih lanjut, Arlyana menjelaskan, sinergi pengendalian inflasi Jakarta bersama dengan Tim Pengendalian Inflasi Pusat (TPIP) dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) juga terus didorong melalui penguatan strategi 4K dalam inflasi pangan.
 
Adapun strategi 4K, yaitu keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasi efektif.
 
"Salah satunya dengan perluasan kerjasama antar daerah, utamanya metode on farm dengan mitra daerah produsen, menimbang kembali rencana penyesuaian tarif layanan publik antara lain dengan memperhatikan besaran dan waktu yang tepat hingga komunikasi kebijakan yang efektif kepada masyarakat," ucap Arlyana.
 
Lalu, sinergi pengendalian inflasi dengan Bodetabek utamanya melalui rapat koordinasi, penguatan kerjasama antar daerah, hingga penguatan pertukaran data dan informasi, serta monitoring potensi dan dampak hambatan global.
Baca juga: BI DKI gencarkan kesiapan digital lewat penggunaan QRIS
Baca juga: Dishub DKI selain tertibkan jukir liar juga akan lakukan pembinaan
Baca juga: Sekda DKI ajak penjabat di lingkungannya komitmen berantas korupsi

Pewarta: Siti Nurhaliza
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2024