Frankfurt (ANTARA) - Tepi Sungai Main di Frankfurt memang sudah lama menjadi tempat favorit bagi warga setempat dan pengunjung untuk menikmati hari musim panas yang cerah di bawah hangatnya sinar matahari.

Jalur sungai yang berkelok-kelok di Frankfurt menyuguhkan suasana menyenangkan untuk berbagai kegiatan dan rekreasi di luar ruangan.

Pada Sabtu (25/5), lebih dari 20 perahu naga yang berhiaskan ukiran indah di Sungai Main menambahkan nuansa China dan banyak keceriaan pada atmosfer di sepanjang tepian sungai itu, menghadirkan pengalaman unik bagi warga setempat maupun pengunjung.

Pada Sabtu pagi itu, Festival Perahu Naga Frankfurt yang pertama digelar di Sungai Main. Diikuti oleh 500 lebih peserta dari 22 tim, festival itu memberikan kesempatan berharga bagi masyarakat dari berbagai latar belakang budaya untuk saling berinteraksi dan berkomunikasi.

Regata itu memiliki makna khusus bagi banyak peserta karena membangkitkan kenangan akan suasana yang semarak dan penuh keceriaan di Sungai Main sebelum pandemi. Festival Perahu Naga menjadi pengingat tentang keramaian, suasana gembira, dan rasa kebersamaan yang pernah ada di acara-acara semacam itu.

"Saya senang Festival Perahu Naga diadakan di Frankfurt. Masyarakat Tionghoa merupakan pembangun jembatan kota dan wilayah, memperkaya dan menghidupkan acara hari ini," kata Wali Kota Frankfurt am Main Mike Josef.

Josef menyampaikan terima kasih kepada penyelenggara acara yang "memberikan contoh yang baik dalam mempererat hubungan," seraya mengatakan bahwa pertukaran ilmiah yang terbuka, interaksi sipil dan sosial yang hidup, serta pertukaran budaya yang berkembang akan bermanfaat bagi Jerman dan China.
 
   Penari membawakan tari barongsai saat upacara pembukaan Festival Perahu Naga Frankfurt, yang diadakan untuk pertama kali, di Frankfurt, Jerman, pada 25 Mei 2024. (ANTARA/Xinhua/Zhang Fan)


Di tepi selatan Sungai Main, deretan panjang kios-kios juga didirikan untuk menjual kuliner khas China, buku-buku berbahasa Mandarin, dan berbagai jenis produk China lainnya. 

Saat mengamati perahu-perahu naga di sungai itu, seorang anggota Komunitas Persahatan Jerman-China di Frankfurt am Main Bernd Duerr mengatakan kepada Xinhua bahwa pemandangan perahu-perahu naga mengingatkannya pada perjalanan berkesan ke China yang pernah dia lakukan. Setelah mengunjungi China lebih dari sepuluh kali, Duerr sangat terkesan dengan budaya negara itu.

"Sungguh merupakan suatu kehormatan bagi saya untuk berpartisipasi dalam festival hari ini dan merasakan budaya China sekali lagi," ujar Duerr.

Festival Perahu Naga Frankfurt pertama sekaligus menandai dimulainya rangkaian acara Festival China di Frankfurt, yang diselenggarakan bersama oleh Konsulat Jenderal China di Frankfurt am Main, Kota Frankfurt, dan Kota Guangzhou, kata Konsul Jenderal China di Frankfurt Huang Yiyang kepada Xinhua dalam sebuah wawancara.

Selain lomba perahu naga, Festival China di Frankfurt juga menampilkan beragam acara dan kegiatan, termasuk pameran kendaraan listrik, pameran perusahaan-perusahaan terkemuka di bidang Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola, serta kompetisi E-sport. Acara-acara tersebut bertujuan untuk menyoroti berbagai aspek budaya, teknologi, dan inovasi China.

Huang Yiyang menekankan bahwa rangkaian Festival China di Frankfurt, yang meliputi acara perahu naga dan berbagai perayaan budaya, tidak hanya menampilkan lanskap ekonomi dan sosial China, khususnya Guangdong, tetapi, juga menciptakan peluang baru bagi China dan Jerman untuk berkolaborasi dalam mempromosikan pembangunan ramah lingkungan, mendorong gaya hidup rendah karbon, dan membangun masa depan yang berkelanjutan.

Mantan kepala Departemen Urusan Eropa dan Internasional di Negara Bagian Hesse, Jerman, Michael Borchmann menyoroti pentingnya acara perahu naga dan perayaan Imlek, yang juga menghadirkan kuliner khas China, dalam menyatukan masyarakat serta menumbuhkan daya tarik.

Meskipun pada awalnya orang-orang berkumpul untuk menghadiri acara-acara olahraga seperti lomba perahu naga, mereka pada akhirnya juga berkesempatan terhubung dengan budaya China dalam arti yang lebih luas, tutur Borchmann.

Penerjemah: Xinhua
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2024