Di situ ada ormas-nya, ada calo-nya. Yang ramai justru yang itu, bukan PO-nya"
Jakarta (ANTARA News) - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menilai unjuk rasa oleh para sopir Perusahaan Otobus (PO) terkait pemindahan bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) di terminal ini sebagai hal biasa.

"Lebak Bulus kan memang dipakai untuk terminal dan akan dijadikan stasiun MRT. Sosialisasi terkait itu sudah dilajukan dan orang kan sudah ngerti bahwa satu tahun sampai satu setengah tahun yang lalu itu, Lebak Bulus akan dipakai untuk stasiun MRT.

Sudah tahu kan. Sosialisasi juga sudah dilakukan jauh-jauh hari terus dilakukan. Kalau demo kan biasa," kata Jokowi di Balai Kota, Senin. Jokowi menilai masalah pemindahan terminal banyak dicampuri oleh pihak-pihak yang tidak berkepentingan.


"Setelah dibangun nanti kan kembali lagi ramai, karena di situ bukan PO nya yang ramai sebetulnya. Tapi yang lain. Di situ ada ormas-nya, ada calo-nya. Yang ramai justru yang itu, bukan PO-nya," katanya.

Lebih lanjut Jokowi mengatakan lokasi pemindahan bisa dirundingkan.


"Mau dipindah ke mana ini pun enggak ada masalah. Sementara pindah sesuai yang disampaikan Kadishub lah. Udah saya enggak ngurusi hal yang kecil-kecil seperti itu. Mereka minta dipindah ke lokasi yang enggak jauh dari Lebak Bulus? ya tunjukkin di mana tempatnya. Ya tunjukkin," katanya.

Mulai 7 Januari, Terminal Lebak Bulus akan dikurangi fungsinya karena akan dibangun depo Mass Rapid Transit (MRT) di atas sebagian lahan Terminal Lebak Bulus.

Bus AKAP nanti akan dipindah ke beberapa terminal lain sesuai trayeknya.


Tujuan Sumatera dan Banten pindah ke Kalideres. Bus rute seputar Pulau Jawa ke terminal Kampung Rambutan dan yang rute Pulau Bali dan Nusa Tenggara pindah ke Pulo Gadung.

Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2014