Saya merasa bahwa suasana di kamar ganti ada keinginan untuk melakukan aksi pembalasan, dan kami segera bangkit di leg kedua
Sunderland (ANTARA News) - Manajer Manchester United (MU) David Moyes masih melambungkan rasa percaya diri meski tim asuhannya menerima kekalahan 1-2 dari Sunderland dalam leg pertama semifinal Piala Liga Inggris di Stadium of Light, Rabu dini hari WIB.

Moyes seakan berkata-kata dengan lantang di hadapan publik "jangan pernah berhenti berharap", padahal MU mengalami kekalahan beruntun. Pelatih asal Skotlandia itu berharap dapat memukul balik skuad Black Cats, julukan Sunderland, dalam laga leg kedua yang digelar di old Trafford pada 22 Januari 2014.

Kekalahan dari Sunderland itu merupakan kekalahan ketiga skuad asuhan Moyes tersebut, setelah sebelumnya juga keok dari Swansea City (1-2) dan Tottenham Hotspur (1-2) di ajang Premier League.

MU ketinggalan lebih dulu setelah Ryan Giggs melakukan gol bunuh diri pada menit ke-47. Gol balasan bagi MU dilesakkan oleh Nemanja Vidic pada menit ke-52. Harapan MU pupus setelah Fabio Borini mencetak gol dari titik putih pada menit ke-63 untuk kemenangan Sunderland.

"Saya tetap berada di sini dan tetap bekerja di sini," katanya sebagaimana dikutip dari situs Manchester United.

"Saya berharap ini saatnya melakukan perubahan, kami toh lambat laun mengalami kemajuan. Anda perlu memperoleh secercah keberuntungan. Saya merasa bahwa suasana di kamar ganti ada keinginan untuk melakukan aksi pembalasan, dan kami segera bangkit di leg kedua," kata Moyes.

"Jika anda mengemban tugas ini, anda perlu memperoleh kemenangan. Inilah bagian dari manajemen dalam sepak bola. Saya tidak pernah merasa bahwa perjalanan ini demikian mudah. Menjadi manajer Manchester United memuat tantangan luar biasa, karena suatu saat anda bisa memperoleh kemenangan atau kekalahan," katanya.

Penerjemah: AA Ariwibowo
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2014