Bandarlampung (ANTARA News) - Banjir yang terjadi di Kabupaten Tulangbawang, antara lain akibat luapan Sungai (Way) Tulangbawang selain berdampak merendam rumah warga dan ratusan ternak, juga berakibat merusak Jalan Lintas Timur setempat.

Informasi dari warga di Menggala Tulangbawang Provinsi Lampung, Kamis, menyebutkan sejak dua bulan lalu jembatan yang berada di Kampung Cakat, Kecamatan Menggala Timur, Kabupaten Tulangbawang sebagian rusak dan telah mengalami longsor akibat hantaman derasnya air dari Way Tulangbawang.

Namun sampai saat ini, kondisi longsor di sebagian sisi badan jalan negara ini belum terlihat adanya perhatian dari pemerintah pusat untuk memperbaikinya.

Menurut Nurcahyo, warga di sana, dikhawatirkan bila longsor yang telah mengikis bagian jembatan di sisi salah satu bagian ruas Jalintim itu dibiarkan dan tidak cepat diperbaiki lagi, dapat membuat badan jalan yang terkikis air semakin melebar hingga ke bagian tengah maupun sampai ke sisi sebelah lainnya.

"Bila hal itu sampai terjadi, berarti Jalintim akan mengalami putus total di tempat itu," katanya pula.

Padahal Jalintim itu merupakan salah satu jalan negara utama penghubung daerah Lampung dengan provinsi lain di Sumatera khususnya Provinsi Sumatera Selatan.

Karena itu, warga setempat dan para pengguna Jalintim di Tulangbawang itu mendesak pemerintah segera memperbaiki kerusakan jembatan dan jalan tersebut agar tak sampai menjadi semakin parah yang dapat mengganggu kelancaran transportasi darat dari dan ke Lampung.

Menurut informasi warga dan pemerintahan di sejumlah wilayah di Lampung, hingga saat ini banjir telah terjadi di beberapa daerah seperti di sekitar Way Rarem Kabupaten Lampung Utara, Pringsewu dan Tanggamus, serta Lampung Tengah dan Waykanan serta beberapa daerah lainnya.

Banjir itu merendam rumah warga dan menimbulkan kerugian harta benda tidak sedikit nilainya.

Bencana angin longsor dan angin kencang juga melanda sejumlah tempat di Lampung hingga menumbangkan pohon besar di Kota Bandarlampung yang melukai sejumlah warga serta merusak belasan rumah.

Angin kencang juga terjadi di beberapa tempat lain di Lampung.

Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Lampung melalui Direktur Eksekutifnya, Bejoe Dewangga sudah mengingatkan bahwa musim hujan yang diperkirakan puncaknya pada Januari-Februari 2014 di Lampung dapat berdampak menimbulkan bencana alam berupa banjir dan longsor, sehingga perlu diantisipasi sejak dini.

Selain sejumlah daerah yang dikenal rawan bencana alam itu, beberapa tempat lainnya di Lampung juga berpotensi terjadi banjir dan longsor sehingga pemerintah bersama instansi berwenang harus segera menyiapkan antisipati tanggap bencana dan tanggap darurat yang diperlukan.

Warga masyarakat di daerah itu juga diingatkan selalu waspada dan lebih jeli serta arif membaca tanda-tanda alam, sehingga saat terjadi bencana dapat segera menghindari untuk menekan korban jiwa dan kerugian harta benda dalam jumlah besar.

Di Kabupaten Lampung Barat, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, Okmal, menyatakan pihaknya terus mewaspadai dan berupaya mengantisipasi setiap saat dapat terjadi bencana alam berupa banjir dan longsor di wilayah yang memang rawan bencana alam di musim hujan sekarang ini.(*)

Pewarta: Budisantoso Budiman
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014