Moskow (ANTARA News) - Aparat keamanan menangkap enam orang yang diduga terlibat dalam pemboman di kota Pyatigorsk, Rusia selatan, bulan lalu yang menewaskan tiga orang dan menambah kekhawatiran keamanan menjelang Olimpiade Musim Dingin, kata Komite Anti-Teroris Federal, Jumat.

Rusia siaga keamanan beberapa pekan sebelum pembukaan Olimpiade Musim Dingin 2014 di kota kawasan Laut Hitam di wilayah selatan, Sochi, sekitar 270 kilometer sebelah barat Pyatigorsk dimana serangan bom mobil itu terjadi.

Ledakan pada 27 Desember itu menghancurkan jendela-jendela bangunan di sebuah daerah industri kota tetirah tersebut dan merusak parah sebuah bangunan polisi lalu-lintas.

Komite itu mengatakan, enam orang yang mencakup satu warga Azerbaijan telah mengaku melakukan pemboman itu dan mereka merencanakan serangan lain yang lebih besar.

Komite itu juga menyatakan membuka kasus kriminal terhadap para tersangka atas tuduhan antara lain pembunuhan dan terorisme.

Pyatigorsk terletak di kawasan Stavropol dekat wilayah Krasnodar, yang mencakup Sochi, dan berada di sebelah utara kawasan bergolak Kaukasus Utara yang dilanda kekerasan hampir setiap hari.

Pada akhir Desember, dua serangan bom menewaskan sedikitnya 34 orang di kota Volgograd, sekitar 700 kilometer sebelah timurlaut Sochi.

Rusia memperketat keamanan menjelang Olimpiade Musim Dingin, yang akan diadakan di kota pesisir selatan Sochi pada Februari dan keberhasilan olah raga itu akan menjadi pertaruhan bagi martabat Presiden Vladimir Putin.

Pada Oktober serangan bom bunuh diri menewaskan enam orang di sebuah bis di kota Volgograd, Rusia selatan.

Kremlin hingga kini masih berusaha mengatasi gerilyawan muslim di Kaukasus, satu dasawarsa setelah pasukan federal mendongkel dominasi separatis di Chechnya. Kekerasan dari Chechnya itu bahkan meluas ke Moskow.

Serangan bom bunuh diri yang dilancarkan oleh seorang pelaku dari Kaukasus Utara menewaskan 37 orang di bandara terpadat Rusia Domodedovo pada Januari 2011.

Serangan itu membuat Presiden Rusia saat itu Dmitry Medvedev memecat sejumlah pejabat kepolisian tingkat menengah dan mengarah pada pendongkelan para manajer senior Domodedovo.

Pemboman bunuh diri itu diklaim oleh Doku Umarov, pemimpin Emirat Kaukasus yang melancarkan serangan-serangan di Chechnya dan wilayah lain yang berpenduduk muslim di Kaukasus Utara.

Kekerasan berkobar di Kaukasus Utara yang berpenduduk mayoritas muslim, dimana gerilyawan yang marah karena kemiskinan dan terdorong oleh ideologi jihad global ingin mendirikan sebuah negara merdeka yang berdasarkan hukum sharia.

Dagestan, yang terletak di kawasan pesisir Laut Kaspia, telah menggantikan wilayah-wilayah tetangganya sebagai pusat kekerasan di Kaukasus Utara yang berpenduduk mayoritas muslim.

Dagestan berbatasan dengan Chechnya di Kaukasus Utara, dimana Rusia menghadapi kekerasan muslim garis keras, dan provinsi yang berpenduduk mayoritas muslim itu seringkali dilanda serangan dengan sasaran aparat penegak hukum dan pejabat pemerintah.

Serangan-serangan telah membuat Kremlin berjanji lagi menumpas gerilyawan di Kaukasus Utara. Wilayah tersebut dilanda kekerasan sejak dua perang pasca-Sovyet terjadi di Chechnya antara pasukan pemerintah dan gerilyawan separatis, demikian Reuters.

(Uu.M014)

Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014