Medan (ANTARA News) - Beberapa rumah warga di Desa Kutarayat, Kecamatan Namantran,Kabupaten Karo, Sumatera Utara, kemarin sore ambruk karena atapnya tidak kuat menahan tebalnya abu vulkanik dari letusan Gunung Sinabung.

Koordinator Media Center Penanggulangan Bencana Sinabung Posko Kabanjahe, Jhonson Tarigan, dihubungi dari Medan Minggu menyatakan tidak ada korban jiwa maupun luka-luka akibat ambruknya rumah penduduk tersebut.

Rumah masyarakat yang mengalami kerusakan itu, menurut dia, terbuat dari papan yang sudah tua sehingga mudah ambruk.

"Peristiwa tersebut terjadi dikarenakan hujan debu vulkanik dampak erupsi Gunung Sinabung yang terjadi pada Jumat (10/1) malam hingga Sabtu (11/1)," ucap Jhonson.

Dia menyebutkan, aktivitas Gunung Sinabung hingga saat ini masih tinggi berdasarkan laporan dari Pusat Vulkanalogi dan Migitasi Bencana Geologi (PVMBG).

Bahkan, jelasnya, hujan abu vulkanik dari erupsi Sinabung juga melanda Desa Gung Pinto, Desa Ndeskati, Desa Ujung Teran, dan Desa Sukandebi ke arah Timur Kabupaten Karo.

"Kelima desa itu, cukup parah terkena semburan debu vulkanik dan masyarakat di daerah itu menggunakan masker penutup mulut dan hidung untuk......kesehatan," kata Kabag Humas Pemkab Karo.

Berdasarkan data Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Gunung Sinabung mengeluarkan letusan 254 kali dalam tujuh hari terakhir.

Khusus pada Jumat (10/1) telah terjadi 24 letusan dengan ketinggian mencapai 4.000 meter dan diikuti luncuran awan panas.

Letusan yang terjadi dalam rentang waktu satu minggu tersebut juga telah memunculkan gempa hybrid mencapai 9.403 kali yang mengindikasikan bahwa pembentukan kubah lava sangat intensif.

Jumlah pengungsi erupsi Gunung Sinabung hingga Sabtu (11/1) tercatat 25.516 jiwa atau 7.785 keluarga yang berasal dari 32 desa, dan dua dusun di Kabupaten Karo. Mereka ditampung di 37 Posko Kabanjahe.

Pewarta: Munawar Mandailing
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014