Golkar pecah, ARB bela Atut, Akbar kritis tapi karena ketua umum yang menentukan, ya sikapnya ARB yang dilaksanakan."
Jakarta (ANTARA News) - Sikap Partai Golkar yang tidak mendesak Ratu Atut Chosiyah untuk lengser dari jabatannya sebagai Gubernur Banten pascapenahanan oleh KPK, dinilai merusak citra partai berlambang pohon beringin tersebut.

"Itu justru merusak citra Golkar karena membela dinasti Atut," kata pengamat politik Universitas Indonesia, Maswadi Rauf, saat dihubungi di Jakarta, Senin.

Dia berpendapat Golkar enggan mengintervensi jabatan Atut karena merasa berutang budi terhadap Atut atas kemenangan suara Golkar di Banten.

"Saya pikir itu salah, karena dari dulu perolehan suara Golkar sudah besar di Banten," katanya.

Saat ini, menurut dia, suara Golkar terpecah perihal Atut. Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie mendukung Atut, sementara Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar, Akbar Tanjung bersikap sebaliknya.

"Golkar pecah, ARB bela Atut, Akbar kritis tapi karena ketua umum yang menentukan, ya sikapnya ARB yang dilaksanakan," katanya. (A064)

Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014