Medan (ANTARA News) - Sedikitnya dua orang tewas, lima luka-luka dan tiga rumah milik warga hancur akibat tertimpa tanah longsor yang terjadi di Kelurahan Parombunan, Pemko Sibolga, Sumatera Utara, pada Sabtu, (2/9) sekitar pukul 05.00 WIB. Kedua warga yang tewas tersebut telah dikebumikan di Pekuburan Aek Habil Sibolga, kata salah seorang warga Sibolga, M.Dalimunthe saat dihubungi dari Medan, Minggu. Menurut dia, kedua warga yang tewas itu, antara lain Fendy (4) dan Fery (3) anak dari pasangan Dupar (27) dan Rahayana (25) penduduk Kelurahan Parambunan, Kecamatan Sibolga Selatan. Mereka meninggal akibat tertimpa reruntuhan puing-puing rumah yang roboh. Saat kejadian itu mereka sedang tidur. Ketika terjadi longsor yang merenggut nyawa kedua anak balita itu, ayahnya (Dupar) sedang pergi menangkap ikan ke laut. Ibu kedua bocah itu sendiri, Rahayana mengalami luka-luka berat dan masih mendapat perawatan di RSU Dr.FL Tobing Sibolga bersama korban lainnya bernama Camelia, yang juga penduduk di Kelurahan Parambunan. Sementara warga lainnya yang mengalami cidera, antara lain Ramli Batubara (35), Syafaruddin (54) dan Basri (40) hingga Minggu siang masih dirawat di RS. Putri Sabena Sibolga. Dia menambahkan, tiga unit rumah warga yang hancur akibat ditimpa tanah longsor itu, salah satunya adalah milik Ramli Batubara. Rumah milik warga yang porakporanda itu mulai dibersihkan oleh petugas Kodim 0211 Tapteng, petugas Kelurahan Parombunan dan dibantu oleh warga di daerah setempat. Menurut keterangan dari beberapa warga, tanah longsor itu terjadi setelah turun hujan lebat. Warga tidak mengetahui tanah longsor itu karena masih tidur. "Warga masih was-was takut longsor itu terjadi lagi," katanya. Humas Pemko Sibolga, Edison Sitorus belum berhasil dihubungi untuk mengkonfrimasi soal bencana tanah longsor yang menewaskan sedikitnya dua orang warga kota penghasil ikan di Sumut itu.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006