Karena tempat penampungan di Kota Kabanjahe cukup padat, dan tidak mungkin para pengungsi yang baru digabungkan di lokasi tersebut,"
Medan (ANTARA News) - Pengungsi erupsi Gunung Sinabung, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, Senin, mencapai sebanyak 25.810 orang atau 8.040 kepala keluarga dan mereka ditampung di 38 Posko Kabanjahe.

Koordinator Media Center Penanggulangan Bencana Sinabung Posko Kabanjahe, Jhonson Tarigan, saat dihubungi dari Medan, menyebutkan bahwa jumlah pengungsi akibat fenomena alam tersebut, setiap harinya terus bertambah.

Menurut dia, Pemerintah Kabupaten Karo bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumut, dan instansi terkait lainnya agak kesulitan mencari lokasi penampungan.

"Karena tempat penampungan di Kota Kabanjahe cukup padat, dan tidak mungkin para pengungsi yang baru digabungkan di lokasi tersebut," ucap Jhonson.

Dia menyebutkan, Pemkab Karo saat ini sedang bekerja keras untuk mencari lokasi penampungan yang baru, mengingat jumlah pengungsi akibat letusan gunung berapi itu terus bertambah setiap hari.

Bahkan, jelasnya, saat ini, jumlah lokasi penampungan pengungsi di Kabanjahe tercatat sebanyak 38 Posko, dan diperkirakan akan terus bertambah.

"Ini merupakan tugas Pemkab Karo, BPBD Sumut, dan instansi lainnya untuk mencarikan tempat penampungan pengungsi yang aman," ucap juru bicara Pemkab Karo.

Ketika ditanya jumlah pengungsi erupsi Gunung Sinabung, hari Minggu (12/1), Jhonson mengatakan, tercatat sebanyak 25.605 jiwa atau 7.925 kepala keluarga yang berasal dari 34 desa dan dua dusun di Kabupaten Karo.

Sebelumnya, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi meningkatkan status Gunung Sinabung dari level "siaga" menjadi "awas" terhitung mulai Minggu, (24/11) sekitar pukul 10.00 WIB.

Status awas tersebut berpotensi menyebabkan makin meluasnya lontaran material berukuran 3-4 Cm yang jaraknya diperkirakan mampu mencapai 4 Km sehingga masyarakat yang bermukim dalam radius 5 Km dari kawah Gunung Sinabung direkomendasikan untuk diungsikan.(*)

Pewarta: Munawar Mandailing
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014