Tangerang (ANTARA News) - Air masih menggenangi sebagian wilayah Ciledug, Tangerang, Banten, sehingga kebanyakan warga memilih bertahan di tempat pengungsian.

Menurut Muhammad Nur (52), petugas Kelurahan Pedurenan yang bertugas di Posko Pengungsian Ciledug Indah 1, sebagian warga masih tinggal di tempat mengungsi karena tinggi genangan air di Perumahan Ciledug Indah I, Kecamatan Karang Tengah, Kelurahan Pedurenan, masih sekitar 1,8 meter.

Seorang warga Pedurenan, Dirham (43), mengatakan meski genangan air di Jalan Hasyim Ashari sudah menyusut namun genangan air di beberapa pemukiman seperti Perumahan Ciledug Indah I dan II masih sedalam dua meter.

"Perumahan sudah sepi, di dalam tingginya bisa dua meter. Warga masih pada di pengungsian," katanya serta menambahkan bahwa hanya beberapa warga yang tinggal di bagian depan perumahan yang sudah berani masuk ke rumah.

Di daerah banjir Ciledug, terdapat dua lokasi pengungsian yakni di belakang Apotek Mulya, Kelurahan Pinang, yang ditempati 20 orang pengungsi dan Masjid Al-Irsyad Pedurenan yang ditempati 150 orang.

Berjarak 500 meter ke arah Tangerang dari lokasi banjir, Pemerintah Kota Tangerang menyediakan dapur umum sejak Senin (13/1).

"Bantuan sudah cukup, sudah cukup banyak, karena memang daerah ini langanann banjir setiap tahunnya," kata Nur.


Jalanan macet

Lalu lintas kendaraan di jalur jalan yang menghubungkan Kota Tangerang, Banten, dengan Jakarta melalui Jalan KH. Hasyim Ashari, Ciledug, pada Selasa macet parah karena masih tergenang air hingga setinggi betis orang dewasa.

"Sejak pagi tadi jalur ini sebenarnya sudah bisa dilalui, setelah kemarin lumpuh, tapi sejak pagi tadi kendaraan harus hati-hati dan jalan lambat, akibatnya macet parah," kata Nur.

Pengguna sepeda motor yang melalui jalan KH. Hasyim Ashari di depan Ciledug Indah I harus menunggu sekitar 30 menit untuk dapat melewati jalur yang hanya sepanjang 100 meter di depan Perumahan Ciledug Indah I.



Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2014