Jakarta (ANTARA News) - Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) DKI Jakarta berencana memperbanyak jumlah armada bus tingkat pariwisata di ibu kota secara bertahap.

"Memang sekarang kita baru punya lima unit, sedangkan idealnya bisa sampai 50 unit. Maka, kita akan coba tambah terus armadanya, namun secara bertahap," kata Kepala Disparbud DKI Arie Budhiman di Jakarta, Selasa.

Menurut Arie, pihaknya berencana mengajukan penambahan sebanyak 20 unit bus tingkat di dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI tahun ini.

"Selain itu, untuk pengadaan bus-bus tingkat wisata tahun ini akan kita lakukan melalui sistem katalog elektronik atau e-katalog. Jadi, tidak lagi melalui lelang seperti pengadaan sebelumnya," ujar Arie.

Terkait harga, dia menuturkan satu bus tingkat mencapai Rp3 miliar, sehingga total lima bus itu adalah sebesar Rp15 miliar. Jumlah tersebut, lanjut dia, ternyata lebih sedikit dari anggaran yang telah diusulkan dalam APBD DKI 2013 yang mencapai Rp17,5 miliar.

"Oleh karena itu, kalau memakai patokan harga tersebut untuk penambahan sebanyak 20 bus tingkat, maka anggaran yang diperlukan sebesar Rp60 miliar," tutur Arie.

Rencananya, bus tingkat wisata akan dioperasikan mulai akhir Januari atau awal Februari 2014. Rute yang akan dilewati, yakni Blok M, Bundaran HI, Museum Tekstil, Monas dan Kota Tua. Sedangkan waktu operasionalnya, yakni setiap hari mulai pukul 07.00 hingga 21.00 WIB.

Bukan hanya tempat-tempat wisata, bus tingkat itu juga akan berhenti di sejumlah pusat perbelanjaan, diantaranya Blok G Tanah Abang, Ratu Plaza dan Sarinah.

Tidak ada biaya yang dikenakan kepada para penumpang yang ingin naik bus tingkat tersebut atau gratis. Tiket-tiket gratis dapat diperoleh di pusat perbelanjaan, hotel dan juga Bandara Soekarno-Hatta.

Kelima bus yang dirakit di China itu tidak akan melintas di jalur Transjakarta, karena semua pintu penumpang berada disebelah kiri. Setiap armada memiliki kapasitas sebanyak 60 tempat duduk dan termasuk diantaranya khusus diperuntukkan bagi penyandang cacat atau disable.

Pewarta: Rany
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014