Semangatnya sungguh berkobar, karena ia mencintai sepak bola, karena ia bekerja sebaik mungkin. Inilah ganjarannya, karena ia memang telah bekerja dan berdedikasi untuk sepak bola
Jakarta (ANTARA News) - Anda bekerja pagi siang malam? Ingin terus bekerja agar beroleh pundi-pundi rupiah untuk anggota keluarga di rumah?

Ada baiknya belajar dari pola pikir yang dianut oleh pelatih Real Madrid Carlo Ancelotti dan peraih anugerah FIFA Ballon d'Or, Cristiano Ronaldo.

Bukan sekedar belajar untuk belajar, karena Anda perlu juga meniru untuk mengambil apa yang memang dirasa bermanfaat bagi daya saing kerja Anda di kantor, bukan justru menghidup-hidupkan semangat "perkawanan atau perkoncoan" karena terdorong oleh kepentingan sesaat demi mengamankan periuk rumah tangga.

Mengapa meniru pola pikir Ancelotti dan CR7, julukan bagi Cristiano Ronaldo yang nota bene mampu melibas gelar individual bergengsi sepak bola sejagad tahun 2013?

Berbekal pola pikir yang mumpuni maka apa yang Anda percaya akan terjadi, ya benar-benar terjadi, bukan asal terjadi karena iming-iming mimpi serba surgawi dengan tidak berpijak kepada apa yang sungguh ada dan terjadi (hic et nunc).

Seperti apa pola pikir Ancelotti dan CR7? Untuk pemain timnas Portugal itu, pola pikirnya terang benderang, ia telah menjadi "Sang Raja" dari jagad sepak bola 2013. Bukti bahwa ia juara, merujuk kepada pola pikir yang kuat untuk mewujudkan apa yang ia cita-cita, apa yang ia dambakan.

Bagi Ancelotti? Simak apa yang dinyatakan pelatih asal Italia itu. Don Carlo memuji Cristiano Ronaldo, bukan semata karena ia anak buahnya, tetapi karena penampilan anak asuhannya menuai keistimewaan sebagai pemain bola yang bersumber dari pola pikir yang kokoh.

"Saya tidak terkejut kalau Cristiano memperoleh penghargaan itu. Ia punya kualitas dan ia membuktikan dapat mencetak banyak gol. Ia menjunjung tinggi profesionalisme baik di dalam maupun di luar lapangan."

"Ia contoh dari pemain yang disemangati oleh 'fair play'. Sepak bola memerlukan pemain seperti dia, dan pemain seperti Messi, Ribery, Pirlo, Thiago Silva...Mereka memberi panorama cemerlang kepada dunia sepak bola."

"Meraih Ballon d'Or memberika dia motivasi yang tinggi dan anugerah itu tentu mendorong dia untuk meraih prestasi serupa di tahun depan. Saya tidak beranggapan bahwa anugerah itu membebani dia," kata Ancelotti sebagaimana dikutip dari Marca.

"Benar bahwa ia punya tanggungjawab sungguh besar, bagi sesama rekan dalam tim. Kami akan terus memotivasi Cristiano karena ia meraih Ballon d'Or, meski tidak mudah juga ia mendapat penghargaan itu. Mencetak lebih dari 69 gol di musim ini bukan hal yang mudah. Dan saya harus terus menyemangati dia agar berbuat lebih banyak lagi," kata Ancelotti.

"Semangatnya sungguh berkobar, karena ia mencintai sepak bola, karena ia bekerja sebaik mungkin. Inilah ganjarannya, karena ia memang telah bekerja dan berdedikasi untuk sepak bola," katanya ketika menjawab pertanyaan alasan Cristiano meneteskan airmata.

"Penghargaan ini muncul sebagian dari bakat dan sebagian hasil kerja. Dalam sepak bola sekarang ini, sepak bola memerlukan mereka yang bersedia bekerja keras. Bermodal bakat saja tidak cukup, perlu dibarengi dengan kerja keras yang diekspresikan di lapangan," katanya menambahkan.

Inspirasi dari drama Cristiano Ronaldo, Ballon d'Or, dan pernyataan Ancelotti, bahwa kita menciptakan dan menghidupi pola pikir kita masing-masing. Pola pikir kita menciptakan siapa diri kita sesungguhnya.  

Pewarta: A.A. Ariwibowo
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2014