Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah merencanakan proyek pembangunan pembangkit listrik tenaga air (PLTA) berkapasitas 6.000 MW di Kayan, Kalimantan Utara, dengan estimasi investasi 17 miliar dolar AS atau sekitar Rp200 triliun.

Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jarman menjelaskan pada tahap awal akan dibangun PLTA dengan kapasitas 600 MW.

"Untuk PLTA 600 MW ini sudah ground breaking (peletakan batu pertama) pada Sabtu (18/1) kemarin yang dilakukan Pak Wamen (Wakil Menteri ESDM Susilo Siswoutomo)," katanya sebelum rapat dengan Komisi VII DPR di Jakarta, Selasa.

Proyek PLTA berkapasitas 600 MW tersebut dibangun PT Hidro Kayan Energi dengan investasi sekitar 1,7 miliar dolar AS atau Rp20 triliun.

"Proyek direncanakan beroperasi tahun 2018," katanya.

Menurut Jarman, megaproyek pemanfaatan aliran Sungai Kayan tersebut dijalankan oleh sejumlah investor, termasuk di antaranya dari China.

Selanjutnya kawasan industri yang mencakup pabrik-pabrik besar seperti pabrik pengolahan mineral dan pabrik semen akan dibangun di sekitar wilayah tersebut.

"Jadi, ada PLTA yang memasok ke smelter, ada yang ke pabrik semen," katanya.

Jarman menambahkan, pemerintah mendorong investor membangun pembangkit berbahan bakar energi baru dan terbarukan seperti air.

"Kami harapkan investor lain mau membangun pembangkit EBT lainnya," ujarnya.

Pewarta: Kelik Dewanto
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2014