... pembunuhan itu terjadi secara spontan... "
Sumbawa Besar, NTB (ANTARA News) - Polisi akhirnya bisa menangkap pembunuh Nurul Hakiki (20), gadis yang ditemukan meninggal dunia dalam karung yang teronggok di kolong Jembatan Kembar, Desa Labuan, Badas, Nusa Tenggara Bara.

Kepala Polres Sumbawa, AKBP Karsiman, ketika dikonfirmasi di Sumbawa Besar, Kamis, membenari penangkapan terhadap HA (30), yang diduga membunuh kekasihnya itu, Hakiki.

"HA ditangkap sekitar pukul 08.00 WITA Rabu (22/1), berkat kerja keras anggota dan didukung masyarakat, termasuk keluarga korban," kata Karsiman.

HA (30) seorang mahasiswa satu perguruan tinggi di Kota Sumbawa. Pemuda itu tinggal tidak jauh dari kediaman Hakiki, di Kecamatan Badas.

Sebelum menjadi korban pembunuhan, lanjut Karsiman, gadis itu sempat berkomunikasi melalui telefon genggam dengan HA, dan berjanji bertemu.

Saat pertemuan, keduanya bersitegang, HA emosi dan melampiaskan itu dengan berbuat kekerasan terhadap Hakiki, yang berujung pada tindak pidana pembunuhan.

"Dari keterangan tersangka, pembunuhan itu terjadi secara spontan," ujarnya.

Nurul dibunuh di rumah HA, dengan cara dijerat lehernya, pada pukul 21.00 WITA pada hari itu. Jasadnya dimasukkan karung, dan satu jam kemudian dibuang di bawah Jembatan Kembar atau sekitar dua kilometer dari rumah HA.

"Mayat dimasukkan dalam karung hanya untuk memudahkan tersangka membawanya, selain untuk menyamarkan agar tidak diketahui orang," kata Karsiman.

Proses penyidikan, penangkapan HA, hingga pengungkapan pembunuhan HA itu sangat alot. HA selalu bersembunyi di banyak tempat. 

HA, yang tercatat pernah mendekam di balik jeruji besi selama enam bulan penjara atas kasus pencurian pada 2011 lalu, kini ditahan polisi beserta barang bukti, berupa telefon genggam dan cincin korban, serta sepeda motor tersangka yang digunakan membuang jenasah Hakiki.

Untuk sementara HA tersangka tunggal. 

Pembunuhan Hakiki mulai terungkap saat Mursali (50), warga Tanjung Pasir Desa Labuan yang kesehariannya menjadi pemulung, menemukan karung mencurigakan, saat sedang mengais sampah di kolong Jembatan Kembar Saliperate, pada pukul 07.00 WITA Jumat (27/12).  

Saat ditemukan, jenasah Hakiki dalam kondisi sangat mengenaskan. 

Pewarta: Siti Zulaeha
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2014