28.000 warga yang berada di bawah kaki Gunung Sinabung mengungsi ke lokasi penampungan diperlukan pembinaan psikologis,"
Kabanjahe, Sumut (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono minta pemerintah dapat memberikan pembinaan psikologis kepada korban erupsi Gunung Sinabung, Kabupaten Karo, agar mereka mendapat ketenangan.

"Dalam menghadapi cobaan musibah bencana alam Gunung Sinabung yang mengakibatkan 28.000 warga yang berada di bawah kaki Gunung Sinabung mengungsi ke lokasi penampungan diperlukan pembinaan psikologis," katanya di Kabanjahe, Kamis.

Hal tersebut ditegaskan Presiden Yudhoyono ketika mengunjungi Posko Utama Penanganan Bencana Gunung Sinabung di Kota Kabanjahe.

Presiden mengatakan, dengan diberikan pembinaan psikologis pada korban pengungsi Sinabung, diharapkan mereka yang mengalami musibah bencana alam tersebut dapat hidup dengan tenang, tenteram dan aman.

Karena, katanya, para pengungsi Sinabung yang tinggal beberapa bulan di lokasi penampungan tersebut tidak merasa jenuh dan bosan.

"Pembinaan psikologis tersebut sangat membantu dan menolong para pengungsi Sinabung," ucap Kepala Negara.

Presiden menyebutkan, pengungsi Sinabung yang mengalami bencana alam ini jangan sampai mengalami kekurangan logistik makanan, minuman dan juga harus diperhatikan mengenai kesehatan mereka.

"Pemerintah harus memerhatikan kondisi pengungsi Sinabung, jangan sampai ada yang menjadi korban jiwa," ujarnya.

Oleh karena itu, katanya, bagi penduduk di desa yang tinggal di bawah radius 3 kilometer dari kawah Gunung Sinabung harus mengungsi ke tempat yang lebih aman, dan dapat terhindar dari bahaya erupsi.

"Pemerintah juga dapat memerhatikan dan mengawasi jangan ada warga yang menjadi korban erupsi Sinabung," kata Presiden.

Selain itu, jelas Presiden, jangan ada warga yang tidak bersedia diungsikan ke tempat yang aman untuk menghindari ancaman erupsi Sinabung.

"Masyarakat jangan ada yang pulang ke rumah, sampai ada ketentuan bahwa status Gunung Sinabung normal," kata Presiden.(*)

Pewarta: Munawar Mandailing
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014