Sampai sekarang gelombang laut di perairan terbuka di Provinsi Kepulauan Riau itu 4--6 meter. Sangat berbahaya,"
Tanjungpinang (ANTARA News) - Badan Meteorogi Klimatologi dan Geofisika memperkirakan gelombang tinggi di perairan terbuka Natuna, Anambas, sebelah timur Lingga dan sebelah utara Bintan terjadi hingga setelah Imlek, 31 Januari 2014.

"Sampai sekarang gelombang laut di perairan terbuka di Provinsi Kepulauan Riau itu 4--6 meter. Sangat berbahaya," kata Kepala Badan Meteorogi Klimatologi dan Geofisika Tanjungpinang, Hartanto, Jumat.

Ia menambahkan, gelombang laut yang tinggi membahayakan keselamatan penumpang kapal, terutama kapal yang berukuran kecil. Karena itu, sebaiknya kapal-kapal yang berukuran kecil tidak berlayar di perairan terbuka.

"Kami sudah mengeluarkan peringatan dini," ujarnya.

Gelombang tinggi pada musim angin utara disertai suhu yang dingin. Selain itu, kekuatan angin yang berasal dari Benua Asia juga cukup tinggi.

Angin tersebut cukup lembab sehingga menyebabkan suhu udara di Tanjungpinang pada pagi hari hanya 22 derajat celcius, siang hari 24 derajat celcius dan malam hari 26--29 derajat celcius.

"Kondisi itu menyebabkan air di Tanjungpinang menjadi dingin," ujarnya.

Hartanto mengungkapkan, musim angin utara di Kepri terjadi sekali dalam setahun. Pada saat yang sama di Pulau Jawa terjadi musim angin Barat.

Musim angin utara disebabkan angin dari Benua Asia bergerak menuju Australia. Angin itu melewati beberapa daerah di Sumatra dan Pulau Jawa.

"Tahun ini angin dari Benua Asia itu cukup panjang bergerak ke Australia. Hal itu menyebabkan gelombang laut menjadi tinggi," ujarnya.(*)

Pewarta: Nikolas Panama
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014