Maiduguri, Nigeria (ANTARA News) - Militan Nigeria membunuh 18 orang dan membakar puluhan rumah dalam serangan di dua desa di wilayah terpencil timurlaut, Borno, kata sejumlah saksi, Jumat.

Serangan-serangan itu terjadi di tengah berlangsungnya ofensif militer terhadap kelompok militan Boko Haram, lapor Reuters.

"Tiba-tiba saya mendengar tembakan senapan di segala arah dan jeritan minta tolong dari wanita dan anak-anak," kata Wovi Pogu, yang dirawat karena luka-luka yang dideritanya dalam serangan di desanya, Njaba, yang menewaskan 10 orang pada Selasa. Lima orang lain cedera dalam insiden itu.

"Ketika saya memasuki rumah saya, kaki saya tertembak dan saya jatuh, namun saya menyeret diri saya ke sebuah gubuk terdekat dimana saya bersembunyi sampai tembakan mereda," katanya, dari ranjang rumah sakit di Maiduguri, kota utama di Borno, tempat ia dirawat.

Militan Boko Haram juga menembak mati delapan orang di desa Kaya sebelum menghancurkan tempat itu pada Rabu, kata beberapa saksi.

Kelompok itu juga membakar dua desa lain pada hari yang sama, kata para saksi, namun tidak ada orang yang terluka.

Kolonel Muhammadu Dole, juru bicara pasukan Nigeria di wilayah timurlaut, menyatakan, ia tidak memiliki penjelasan terinci mengenai insiden-insiden itu.

Nigeria memberlakukan keadaan darurat di negara-negara bagian Adamawa, Borno dan Yobe pada 14 Mei 2013, setelah gelombang serangan oleh kelompok militan tersebut.

Presiden Goodluck Jonathan mengirim ribuan prajurit yang didukung kekuatan udara ke Nigeria timurlaut untuk mengatasi kekerasan militan yang telah berlangsung empat setengah tahun.

Pemerintah pada November memperpanjang keadaan darurat di kawasan itu, yang memberi militer waktu tambahan selama enam bulan lagi untuk menumpas militan.

Keberhasilan ofensif militer yang dilakukan selama keadaan darurat masih tidak jelas.

Militer menyebut Boko Haram kocar-kacir dan dalam posisi bertahan, namun ratusan orang tewas dalam beberapa pekan terakhir akibat serangan militan, yang menimbulkan keraguan mengenai klaim keberhasilan pemerintah.

Kekerasan Boko Haram diperkirakan telah menewaskan lebih dari 3.600 orang sejak 2009, termasuk pembunuhan oleh pasukan keamanan.

Kelompok itu menyatakan berperang untuk mendirikan sebuah negara Islam di Nigeria utara yang penduduknya mayoritas muslim.

Kekerasan meningkat di Nigeria sejak serangan-serangan menewaskan puluhan orang selama perayaan Natal 2011 yang diklaim oleh kelompok muslim garis keras Boko Haram.

Boko Haram mengklaim puluhan serangan di Nigeria, termasuk pemboman bunuh diri pada Agustus di markas PBB di Abuja yang menewaskan sedikitnya 24 orang.

Serangkaian serangan bom di kota Jos, Nigeria tengah, pada Malam Natal 2010 juga diklaim oleh Boko Haram.

Boko Haram meluncurkan aksi kekerasan pada 2009 yang ditumpas secara brutal oleh militer yang menewaskan sekitar 800 orang dan menghancurkan masjid serta markas mereka di kota Maiduguri, Nigeria timurlaut.

Kelompok itu tidak aktif selama sekitar satu tahun dan kemudian muncul lagi pada 2010 dengan serangkaian pembunuhan.

Penduduk Nigeria yang berjumlah lebih dari 160 juta orang terpecah di wilayah utara yang sebagian besar Muslim dan wilayah selatan yang umumnya Kristen.


Penerjemah: Memet Suratmadi

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014