Roma (ANTARA News) - Bek Italia Marco Materazzitelah membuka kebungkamannya atas perang mulut yang menimbulkan bentrok fisik dengan bintang Perancis Zinedine Zidane dalam pertandingan final Piala Dunia di Jerman musim panas tahun ini. Materazzi jatuh terjengkang ke lapangan setelah ditanduk Zidane menjelang berakhirnya perpanjangan waktu pertandingan final 9 Juli di Berlin, setelah terjadi perang mulut antara kedua pemain itu. Misteri masih menyelimuti perkataan apa yang sebenarnya ditujukan kepada Zidane oleh Materazzi sejak insiden itu, yang akhirnya membuat gelandang Inter Milan itu dilarang bermain di dua pertandingan oleh badan sepakbola Dunia, FIFA. Tetapi dalam wawancara dengan the Gazzetta dello Sport di Roma hari Selasa, Materazzi mengungkapkan bahwa ucapan yang ia keluarkan tentang saudara perempuan Zidane lah yang memprovokasi kapten Perancis pada waktu melakukan tindakan gila-gilaan. Materazzi mengatakan bahwa saat Zidane menawarkan kaos tim Perancis miliknya kepadanya setelah peluit tanda berakhirnya pertandingan setekah kaosnya ditarik pemain Italia itu, Ia menjawab, "Saya lebih menginginkan saudara perempuan Anda." Tetapi, Materazzi menyatakan bahwa ia mestinya tidak disalahkan atas timbulnya insiden itu. "Saya tidak mengakibatkan timbulnya insiden itu," katanya kepada Gazzetta. "Saya menjawab dengan kata-kata melalui suatu provokasi untuk membela diri. "Ya, saya menarik kaos timnya, tetapi saat ia mengatakan kepada saya dengan nada menghina `Bila anda sangat menginginkan kaos tim saya, saya akan memberikannya kepada anda setelah ini," apakah itu bukan provokasi? Saya menjawab bahwa saya lebih menginginkan saudara perempuan Anda, itu benar. "Memang itu bukanlah hal yang baik untuk dikatakan, saya mengakui itu. Tetapi , banyak sekali pemain berkata hal yang lebih buruk ... Saya bahkan tidak tahu kalau ia mempunyai saudara perempuan sebelum semua ini terjadi," tambah Materazzi, yang dilarang bermain memperkuat Italia pada pertandingan kembali melawan Perancis di pertandingan kualifikasi Euro 2008 di Paris hari Rabu. Sebaliknya Zidane mendapat larangan bermain di tiga pertandingan akibat insiden itu, tetapi sementara ia telah pensiun dari sepakbola, ia melakukan pengabdian pada masyarakat selama tiga hari. Materazzi mengatakan ia akan merasa senang untuk mengabdi pada masyarakat selama tiga tahun, bila ia bisa bertanding melawan Perancis hari Rabu, sebelum mengecam FIFA untuk apa yang ia rasakan pertunjukan favoritisme pada Zidane. "Saya hanya tahu bahwa saya adalah korban tandukan dan saya mendapat larangan dua pertandingan," kata bek Inter Milan itu kepada AFP.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006