Ini adalah final Grand Slam pertama saya dan saya bangga pada cara saya menghadapinya"
Melbourne (ANTARA News) - Dominika Cibulkova mengatakan pengalaman berlaga pada final turnamen Grand Slam akan menguatkannya dan dia yakin akan menjadi orang Slowakia pertama yang menjuarai Grand Slam.

Si Mungil Cibulkova yang unggulan 20 itu berjuang keras pada set pertama melawan petenis nomor empat dunia asal China Li Na pada final Australia Terbuka 2014, namun hancur berkeping-keping pada set kedua untuk akhirnya tersungkur 6-7 (3/7), 0-6.

Ini adalah final turnamen besar pertama bagi petenis berusia 24 tahun itu, sebelumnya pencapaian tertinggi dia adalah semifinal Prancis Terbuka 2009.  Dia mengaku telah mengambil banyak pelajaran dari situ.

"Saya telah belajar banyak. Tentu itu akan bagus jika menang pada final pertama saya di Grand Slam, tapi saya kira hal itu membutuhkan waktu. Tak semudah itu," kata dia seperti dikutip AFP.  "Kini saya tahu ada pertandingan lain dalam hidup Anda. Itu yang mesti Anda raih."

"Ketika saya bertanding pada semifinal Grand Slam pertama saya, saya melangkah begitu saja ke lapangan. Saat itu saya 19 tahun. Saya begitu senang bahwa saya sudah di tingkat itu dan saya tak berjuang untuk mencapai final.  Kini saya tahu bagaimana bermain di final."

Cibulkova menumbangkan unggulan ketiga Maria Sharapova, unggulan kelima Agnieszka Radwanska dan unggulan 11 Simona Halep sebelum ke final. Perjalanan ini membumbungkan kepercayaan dirinya.

Ketika ditanya bisakah dia memenangi salah satu dari empat turnamen Grand Slam, dia menjawab, "Ya, ya, saya rasa bisa.  Saya baru 24 dan telah bermain di final Grand Slam. Saya rasa saya ada untuk menantang nama-nama besar, untuk mengalahkan mereka, jadi mengapa tidak?"

Dijuluki pocket rocket karena kekuatan pukulan kedua tangannya dan energizer bunny (kelinci energizer) karena daya tahannya, Cibulkova, yang bertinggi 161 cm adalah petenis paling mungil dalam jajaran 50 top dunia. Tapi jangan ragukan kekuatannya di lapangan dan keuletannya dalam memburu bola.

Penampilannya kali ini adalah kebalikan dari tahun lalu saat dia hanya memenangkan empat pertandingan pada empat Grand Slam.

"Ini adalah final Grand Slam pertama saya dan saya bangga pada cara saya menghadapinya," kata dia. "Saya turun ke gelanggang begitu saja, saya ingin menunjukkan permaian terbaik saya. Tak mudah menghadapi dia (Li Na) karena dia bermain sangat baik. Jadi, saya sangat senang."

Kini petenis yang dilatih kapten Piala Davis Slowakia Matej Liptak ini kembali ke Slowakia sebagai petenis pertama di negerinya yang mencapai final Grand Slam yang dia banggakan.

"Saya sungguh menanti pulang ke tanah air," kata dia. "Di Slowakia, seperti saya pernah katakan, ini adalah hal yang besar, sungguh besar. Saya senang mewakili negara saya dengan baik."

Kendati kalah, Cibulkova naik peringkat ke urutan 13 dunia ketika peringkat baru diumumkan Senin lusa.

Dia mengaku tak pernah ngobrol dengan kedua orangtuanya selama mengikuti turnamen ini karena takut kena bala mengingat mereka adalah keluarga yang mempercayai tahayul. "Saya hanya mengirim pesan teks," katanya seperti dikutip AFP.

"Kami saling berkirim pesan teks selama dua pekan ini. Kini saya sudah tenang sehingga ibu bisa menelepon saya...ibu bilang sungguh bangga pada saya, dan ibu menanyai saya bagaimana pertandingannya."

Saat ditanyai bagaimana dia merayakan keberhasilannya mencapai final, Cibulkova menjawab, "Saya akan pesta-pesta."

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2014