Jenewa (ANTARA News) - Kedua pihak yang berperang di Suriah bertemu sebentar di ruang yang sama Sabtu untuk pertama kali sejak perundingan perdamaian dimulai di Jenewa, kata PBB.

Juru bicara penengah PBB Lakhdar Brahimi mengonfirmasikan Sabtu pagi bahwa ia dan kedua pihak bertemu di ruang yang sama.

Pertemuan itu, di mana Brahimi berbicara sementara dua delegasi itu mendengar, berlangsug selama setengah jam, kata satu sumber di dalam ruang itu kepada AFP.

Delegasi-delegasi itu menurut rencana akan bertemu Jumat di markas besar PBB di Jenewa untuk perundingan langsung pertama mereka, tetapi Brahmi tidak dapat membawa mereka ke dalam ruang yang sama setelah kelompok oposisi menekankan pemerintah harus bersedia membicarakan pengunduran diri Presiden Bashar al-Assad.

Setelah pertemuan sebentar Sabtu pagi itu, kedua pihak diperkirakan akan pindah ke kantor-kantor terpisah, dengan Brahimi akan bertemu mereka secara terpisah.

Penengah PBB itu diperkirakan akan berusaha membujuk kedua pihak kembali ke ruang yang sama pada sidang petang hari yang dipusatkan pada masalah-masalah kemanusiaan, terutama situasi di kota Homs.

Dengan tidak ada nampaknya kedua pihak bersedia bagi konsesi-konsesi serius, para penengah akan memusatkan pada perjanjian-perjanjian jangka pendek untuk mempertahankan agar proses itu tetap berlangsung, termasuk mengenai gencatan senjata lokal, akses kemanusiaan yang lebih bebas dan pertukaran para tahanan.

Pejabat Koalisi Oposisi Ahmad Ramadan mengemukakan kepada AFP perundingan akhir pekan ini akan dipusatkan pada Homs, tempat ratusan keluarga tinggal dalam pengepungan dengan hampir setiap hari ditembaki dan sangat kekurangan pasokan pangan dan lainnya.

"Kami akan membicarakan hanya tentang bagaimana mengakhiri pengepungan terhadap Homs, menjamin koridor-koridor kemanusiaan untuk daerah-daerah yang terkepung dan menghentikan pemboman dan pembunuhan oleh pasukan pemerintah," kata Ramadan, Jumat.

Wakil Menteri Luar Negeri Suriah Faisal Muqdad membantah perundingan itu dipusatkan pada Homs.
(H-RN)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014