Semarang (ANTARA News) - Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Kebangkitan Bangsa versi Muktamar II Semarang Muhaimin Iskandar menegaskan, tidak akan memecat anggota DPR dan DPRD dari PKB yang sampai saat ini masih membelot atau tetap mengakui PKB pimpinan Choirul Anam. "Tidak akan ada `recall` terhadap anggota DPR dan DPRD (pro-Choirul Anam,red). Biarlah semuanya berjalan alamian. Bagi kami, tidak ada istilah dua kubu," katanya sebelum mengikuti mujahadah dan silaturahmi DPP PKB dengan PKB Jawa Tengah, di rumah dinas Wakil Ketua DPRD Jateng Abdul Kadir Karding yang juga Ketua DPW PKB Jateng, di Semarang, Selasa malam. Ikut hadir dalam silaturahmi itu, antara lain Sekretaris Dewan DPRD Jateng Kris Nugroho, Bupati Wonosobo Kholiq Arief, pimpinan DPC PKB se Jateng, ulama, serta warga masyarakat. Muhaimin didampingi Karding mengatakan, terhadap anggota PKB yang masih kebablasan atau tetap tidak mau mengakui PKB versi Muktamar Semarang, pihaknya masih memberi toleransi hingga Januari 2007, namun jika tetap membandel DPW dan DPC PKB di daerah diminta untuk menyelesaikannya. Menanggapi rencana DPW PKB Jateng versi Muktamar Surabaya yang akan menggelar Muswil di Bandungan, Kabupaten Semarang pada 9-10 September 2006, Muhaimin menyatakan, tidak yakin muswil itu akan sukses, karena hanya akan diikuti satu atau dua kader PKB yang hingga sekarang masih emosional dalam menyikapi keputusan Mahkamah Agung yang memutuskan keabsahan hasil Muktamar Semarang. Muhaimin menyatakan keyakinannya bahwa kader-kader PKB yang saat ini belum kembali bergabung dengan dirinya secara perlahan akan masuk lagi, karena beberapa daerah, ulama, dan kader PKB yang sebelumnya masih mendukung PKB pimpinan Choirul Anam sudah mengisyaratkan kembali bergabung. "Pendekatan menuju kebersamaan dalam rangka konsolidasi PKB terus dilakukan. Terakhir dilakukan di Kediri yang diikuti banyak kalangan dan menghasilkan taslim atau kebersamaan. Minggu-minggu terakhir ini mungkin tinggal empat atau lima kiai saja yang masih harus dijelaskan kembali mengenai putusan MA," katanya. Ia mengungkapkan, lima kiai berpengaruh yang masih membutuhkan penjelasan dari PKB, dua ada di Jateng dan tiga kiai dari Jawa Timur. Muhaimin tidak mau menyebutkan nama-nama kiai tersebut, namun salah seorang dari kiai tersebut adalah KH Abdurrahman Chudlori atau Mbah Dur yang saat ini menjadi Ketua Dewan Syuro DPP PKB pimpinan Choirul Anam. "Kami terus melakukan pendekatan dan kami berharap dalam waktu tidak terlalu lama kebersamaan itu akan kembali terjadi," katanya. Ditanyakan kemungkinan kelompok Choirul Anam membentuk partai baru menyusul kekalahan kubu ini dalam berpekara di MA, Muhaimin mengatakan, di negara demokrasi siapa pun berhak mendirikan partai baru, namun ia mengingatkan Pemilu 2009 persyaratannya akan sangat ketat, terutama menyangkut "threshold" atau batas minimal perolehan suara.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006