Apabila tidak memiliki kesiapan mental yang baik, calon anggota legislatif (caleg) yang kalah rentan mengalami stres atau depresi berat yang dapat berujung pada gangguan mental,"
Yogyakarta (ANTARA News) - Calon anggota legislatif rentan mengalami stres atau depresi pascapemilihan umum, kata Rektor Universitas Islam Indonesia Yogyakarta Edy Suandi Hamid.

"Apabila tidak memiliki kesiapan mental yang baik, calon anggota legislatif (caleg) yang kalah rentan mengalami stres atau depresi berat yang dapat berujung pada gangguan mental," katanya di Yogyakarta, Senin.

Menurut dia, hal itu dapat terjadi pada caleg yang telanjur menghabiskan harta dan sumber daya yang besar, tetapi tidak keluar sebagai pemenang dalam pemilihan umum (pemilu) tersebut.

"Fenomena semacam itu yang diprediksi dapat terjadi pasca-Pemilu 2014," kata Edy yang juga Ketua Umum Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (Aptisi).

Ia mengatakan dalam waktu dekat rakyat Indonesia akan menjadi saksi dan terlibat dalam pesta demokrasi yang ditandai dengan Pemilu pada April 2014. Pemilu sebagai mekanisme politik dalam negara demokrasi juga memberikan dampak sosial yang signifikan di masyarakat.

Salah satunya adalah fenomena persaingan di antara para caleg untuk memperebutkan kursi anggota legislatif pada Pemilu 2014. Caleg yang kalah dalam persaingan rentan mengalami stres atau depresi, bahkan gangguan mental.

"Berkaitan dengan hal itu, psikolog sebagai kalangan profesional memiliki peran penting dalam meredam dampak sosial pascapemilu tersebut, terutama kasus caleg yang mengalami gangguan mental akibat kalah pascapemilu," katanya.

Menurut dia, peran psikolog juga semakin dibutuhkan dalam menangani permasalahan bangsa, di antaranya pada penanganan bencana. Peran psikolog dibutuhkan untuk memberikan terapi "trauma healing" bagi para korban bencana.

"Psikolog diharapkan juga jeli melihat realita sosial di mana saat ini gangguan kesehatan mental menjadi masalah yang sering terjadi di masyarakat. Hal itu dapat disebabkan oleh semakin banyak dan kompleksnya permasalahan yang dihadapi masyarakat," katanya.

(B015/M008)

Pewarta: Bambang S Hadi
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014