Jangan menghalalkan uang untuk meraih simpati rakyat, namun buktikan kesungguhan dan kerja nyata sehingga caleg tidak sekedar mencari rakyat saat Pileg berlangsung."
Gorontalo (ANTARA News) - Bupati Kabupaten Gorontalo, David Bobihoe Akib, Selasa, mengimbau agar seluruh politisi khususnya calon anggota legislatif (caleg) tidak melahirkan Pemilihan Umum (Pemilu) "transaksional".

Artinya kata bupati dua periode ini, Pemilu yang hanya mementingkan kekuasaan uang di atas segala-galanya, sehingga caleg dengan mudahnya membeli suara untuk meraih dukungan signifikan.

Masyarakat Gorontalo khususnya di kabupaten ini, sudah sangat cerdas sehingga dipastikan sehari sebelum Pemilu Legislatif (Pileg) digelar, sebanyak 70 persen sudah punya pilihan.

Olehnya, caleg diimbau mampu memberikan pencerahan demokrasi dan pendidikan politik, agar masyarakat dapat memilih wakil rakyat secara objektif.

"Yaitu, memilih wakil rakyat yang mampu memperjuangkan aspirasi secara bertanggungjawab," Ujar Bupati.

Ia mencontohkan, wilayah Kecamatan Telaga dan sekitarnya terdapat 108 caleg yang akan memperebutkan 9 kursi di DPRD Provinsi Gorontalo, serta di Boliyohuto dan sekitarnya, ada 72 caleg untuk 6 kursi saja.

Sehingga partai politik dan calegnya, diharapkan mampu menghormati tahapan Pileg agar tidak ternoda dengan kampanye hitam yang akan merugikan caleg itu sendiri.

"Jangan menghalalkan uang untuk meraih simpati rakyat, namun buktikan kesungguhan dan kerja nyata sehingga caleg tidak sekedar mencari rakyat saat Pileg berlangsung," ujar bupati yang menginginkan Pemilu di kabupaten ini berjalan aman dan lancar.

Terkait sikapnya sebagai kepala daerah, ia menegaskan akan berada di tengah-tengah menjadi pembina politik bagi seluruh partai dan tidak akan memanfaatkan fasilitas pemerintah meski istrinya sendiri, Rahmiyati Yahya adalah caleg DPD RI.

"Bohong jika saya tidak akan berjuang untuk memenangkan istri saya, namun sebagai kepala daerah saya tetap berlaku sesuai sumpah jabatan mengedepankan pelayanan pemerintahan kepada rakyat untuk kemajuan daerah ini," Ujarnya. (*)

Pewarta: Susanti Sako
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014