Baalbek, Lebanon (ANTARA News) - Ledakan, yang diduga satu bom mobil bunuh diri, menewaskan sedikitnya empat orang pada Sabtu di satu pom bensin di Hermel, sebuah kubu gerakan Syiah Hizbullah, kata menteri dalam negeri Lebanon.

Front Al-Nusra di Lebanon, kelompok afiliasi Al Qaida Suriah, mengklaim serangan itu di Twitter, mengatakan itu adalah bom bunuh diri dalam sebagai balasan atas keterlibatan Hizbullah di Suriah.

Itu adalah serangan ketujuh yang menargetkan Hizbullah di Lebanon sejak pertengahan 2013, ketika kelompok tersebut mengirim orang ke Suriah untuk berjuang bersama tentara Presiden Bashar al-Assad menghadapi kelompok pemberontak Sunni.

"Setidaknya empat orang tewas dan lebih dari 15 lainnya terluka, dua atau tiga di antara mereka dalam kondisi kritis," kata Menteri Dalam Negeri Hizbullah Marwan Charbel kepada stasiun televisi Al-Manar.

Ledakan, yang terjadi pada sekitar pukul 16.00 GMT setelah senja itu, memicu api besar yang menghambat kedatangan layanan darurat.

Al-Manar menyiarkan cuplikan atas api besar itu di situsnya.

Pasukan keamanan kemudian menutup daerah tersebut dan para petugas pemadam kebakaran berhasil memadamkan api.

Stasiun bensin merupakan bagian dari jaringan sosial yang didirikan oleh Mohammed Hussein Fadlallah, seorang ulama Syiah terkemuka dan panduan spiritual Hizbullah yang wafat pada tahun 2010.

Dalam sebuah pernyataan di Twitter, Al-Nusra di Lebanon mengatakan itu adalah "operasi syahid kedua terhadap Partai Iran (Hizbullah) di benteng Hermel ... karena terus berlanjutnya kejahatan Partai Iran terhadap orang-orang kami yang tertindas di Sham (Suriah) kita yang tercinta, dan desakan pada pengiriman lebih banyak tentara bayaran untuk membunuh rakyat Suriah", demikian AFP.

(SYS/H-AK)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014